Disdikbud Parigi Moutong Siap Jalankan Program Pengganti PSP Demi Lanjutan Transformasi Pendidikan di Daerah

Ket. Foto potret Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sunarti saat hadiri rapat
Ket. Foto potret Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parigi Moutong, Sunarti saat hadiri rapat Source: (Foto/Disdikbud Parimo)

Parigi Moutong, gemasulawesi - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Parigi Moutong menyatakan kesiapan untuk menyesuaikan diri terhadap kebijakan baru yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyusul dicabutnya Program Sekolah Penggerak (PSP).

Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor: 14/M/2025 yang menyebutkan bahwa PSP sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan hukum dan upaya peningkatan layanan pendidikan di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Parigi Moutong, Sunarti, pada Kamis, 27 Maret 2025. Menurutnya, pihaknya akan segera menyesuaikan diri dengan kebijakan dan program baru yang akan ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Sunarti menyampaikan bahwa perubahan ini harus disikapi secara adaptif oleh seluruh satuan pendidikan di daerah, agar proses transformasi pendidikan tetap berjalan secara berkesinambungan.

Baca Juga:
Disdikbud Parimo Luncurkan Program Seragam Gratis untuk 15.000 Siswa Baru Tahun Ajaran 2025-26 Secara Bertahap

"Kami siap untuk menyesuaikan dengan program baru yang akan ditetapkan," jelas Sunarti.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan program apapun yang ditetapkan oleh Kemendikdasmen merupakan kewajiban bagi pemerintah daerah untuk dijalankan secara optimal demi peningkatan mutu pendidikan.

Disdikbud Parigi Moutong, katanya, berkomitmen untuk terus mengikuti dan melaksanakan setiap kebijakan pusat demi mendukung tujuan besar dunia pendidikan nasional.

Program Sekolah Penggerak sendiri sebelumnya menjadi salah satu inisiatif strategis dari Kementerian Pendidikan yang bertujuan untuk mendorong transformasi pembelajaran di sekolah-sekolah. Fokus utamanya adalah menciptakan ekosistem belajar yang inovatif dan menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik.

Baca Juga:
Dinas Pendidikan Parigi Moutong Gandeng Seniman Lokal Lewat Program GSMS 2025 untuk Perkuat Pendidikan Seni di Sekolah

Dalam pelaksanaannya di Parigi Moutong, program ini telah memberikan ruang bagi sejumlah sekolah untuk menjadi pionir dalam pengembangan metode belajar yang lebih aktif, kreatif, dan berorientasi pada masa depan.

Selama tiga tahun terakhir, Disdikbud Parigi Moutong aktif melaksanakan PSP dan menetapkan beberapa sekolah sebagai sekolah penggerak.

Sekolah-sekolah tersebut kemudian menjadi contoh dan sumber inspirasi bagi sekolah lainnya, dalam upaya menyebarluaskan praktik baik dan inovasi pembelajaran. Bahkan, pihak Disdikbud sempat merancang program tahunan agar setiap tahun selalu ada sekolah baru yang ditunjuk sebagai sekolah pengimbas dari program ini.

Dengan dicabutnya PSP, Disdikbud Parimo melihat hal ini bukan sebagai akhir dari upaya peningkatan mutu pendidikan, melainkan sebagai awal dari babak baru dalam pembaruan sistem pendidikan.

Pemerintah daerah kini menunggu arahan resmi terkait bentuk program pengganti dan langkah strategis apa saja yang akan dijalankan ke depan, agar proses transisi dapat dilakukan dengan lancar dan tetap berdampak positif bagi siswa, guru, dan seluruh elemen pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Heboh Warga Palu Diterkam Buaya di Pantai Kampung Nelayan Hingga Tewas, Korban Sempat Diteriaki Saksi

Warga Palu menjadi korban tewas usai diterkam buaya ketika berenang di Pantai Kampung Nelayan, begini keterangan saksi mata

Meski PSP Dihentikan, Disdikbud Parimo Optimistis dengan Program Pengganti

Disdikbud Parimo siap ikuti kebijakan baru usai penghentian Program Sekolah Penggerak, optimis adaptasi demi peningkatan mutu pendidikan.

Wali Kota Kendari Serahkan Bantuan Sosial kepada Warga yang Terdampak Banjir yang Tersebar di 3 Kelurahan

Bantuan sosial diserahkan oleh Wali Kota Kendari kepada warga yang terkena dampak banjir yang tersebar di 3 kelurahan.

Meskipun Diizinkan Mendikdasmen, Gubernur Banten Tetap Larang Study Tour Keluar Daerah, Begini Alasannya

Gubernur Banten Andra Soni tetap melarang sekolah di Banten untuk melakukan study tour keluar daerah meski Mendikdasmen memperbolehkan

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;