Parigi Moutong, gemasulawesi - Tiga kabupaten di Sulawesi Tengah, yakni Kabupaten Parigi Moutong, Sigi, dan Donggala menyatakan komitmennya untuk mendukung pencapaian target Universal Health Coverage (UHC) demi menyukseskan sinergi program BPJS Kesehatan dan program BERANI Sehat.
Ketiga kabupaten tersebut diketahui memiliki cakupan peserta aktif Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang masih berada di bawah angka 80 persen.
Kondisi ini menjadi sorotan penting dalam rapat khusus yang digelar pada hari Kamis, 13 Maret 2025, oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bersama jajaran pemerintahan tiga kabupaten tersebut.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dalam rapat tersebut menegaskan bahwa dirinya siap merilis dua program utama yang telah dijanjikannya sejak masa kampanye, yakni program BERANI Cerdas dan BERANI Sehat.
Ia menekankan bahwa kedua program ini merupakan bentuk pemenuhan hak dasar masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Komitmen untuk memperluas cakupan JKN dan memastikan keaktifan peserta menjadi bagian penting dari langkah konkret menuju perlindungan kesehatan semesta.
“Kalau kita tidak bisa menangani ini maka menjadi dosa pemimpin karena membiarkan rakyatnya menahan sakit sendiri di rumah.” Tegas Anwar.
Program BERANI Sehat menurut Anwar bukan sekadar program yang bersifat populis, melainkan inisiatif yang mengedepankan prinsip keadilan sosial.
Ia menyatakan bahwa kesehatan dan pendidikan adalah hak dasar masyarakat yang wajib dipenuhi oleh negara. Oleh karena itu, segala bentuk keterlambatan dalam penanganan bisa berdampak buruk terhadap kesejahteraan rakyat.
“Jadi ini bukan sekedar program populis, tapi ini kesehatan pendidikan dan itu hak dasar rakyat bahwa kalau ini tidak kita tangani maka tentu menjadi dosa bagi pemimpin.” Jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, Anwar menekankan bahwa kesuksesan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
Komitmen kolektif antar daerah menjadi faktor penentu keberhasilan implementasi program BERANI Sehat di lapangan.
“Kesuksesan program BERANI Sehat sangat bergantung pada komitmen bersama antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh kepala daerah untuk bahu-membahu dalam mengimplementasikan kebijakan ini demi kesejahteraan masyarakat.” Tegas Anwar.
UHC prioritas dianggap sebagai pintu masuk menuju pelaksanaan program BERANI Sehat. Dengan sistem ini, masyarakat diharapkan tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan.
Selama mereka memiliki KTP, maka pelayanan kesehatan dapat diakses dengan mudah dan tanpa biaya.
“Hanya membawa KTP sebagai identitas utama, masyarakat Sulteng langsung dilayani berobat dengan mudah dan gratis.” Ungkapnya.
Sementara itu, Pj Bupati Parigi Moutong, Richard Arnaldo, menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong untuk mendukung pencapaian UHC prioritas.
Langkah konkret segera dilakukan melalui koordinasi bersama lintas sektor terkait.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan cakupan peserta aktif JKN yang saat ini kurang dari 80 persen ke presentase yang ditargetkan oleh UHC.” Jelas Richard.
Richard menambahkan bahwa pemerintah daerah akan segera mengadakan pembahasan dengan Dinas Kesehatan, para kepala rumah sakit, dan BPJS Kesehatan guna menentukan strategi terbaik dalam mempercepat peningkatan keaktifan peserta JKN. Ia berharap kerja sama ini dapat segera membuahkan hasil dan memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Melalui upaya kolektif ini, pemerintah daerah di Sulawesi Tengah berharap mampu mencapai target cakupan peserta JKN di atas 90 persen dan tingkat keaktifan minimal 80 persen di seluruh wilayah kabupaten dan kota.