Donggala, gemasulawesi - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia memberikan perhatian serius terhadap bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah.
Banjir bandang yang menerjang Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, pada hari Selasa, 27 Mei 2025, menyebabkan empat satuan pendidikan terdampak. Sekolah-sekolah yang terdampak antara lain SD Negeri 10 Tanantovea, TK Karya Thayyibah Wombo, SMPN 2 Tanantovea, serta TK Karya Thayyibah Kolonggo.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelangsungan pendidikan di wilayah terdampak, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, secara langsung menyerahkan bantuan kepada guru dan murid yang terkena dampak bencana.
Kunjungan ini juga dimaksudkan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan sekaligus memastikan bahwa proses pembelajaran tetap dapat berjalan meskipun terjadi bencana.
Dalam keterangannya pada hari Sabtu, 14 Juni 2025, Atip menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap dampak bencana agar kegiatan belajar mengajar tidak mengalami hambatan.
Ia juga menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang terkena dampak banjir bandang akan diprioritaskan untuk masuk ke dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Prabowo. Program ini fokus pada rehabilitasi dan revitalisasi sarana pendidikan yang rusak atau terdampak bencana alam.
“Dalam rangka mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua yang menjadi prioritas pemerintah saat ini adalah menghadirkan fasilitas yang layak untuk penyelenggaraan pendidikan,” jelas Atip dalam kunjungannya.
Ia juga berdialog langsung dengan para murid untuk memberikan semangat dan memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik agar mereka bisa kembali fokus belajar.
Kemendikdasmen melalui Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Sekretariat Nasional SPAB, Direktorat PAUD, Direktorat SD, serta Direktorat SMP turut menyalurkan berbagai bentuk bantuan.
Bantuan tersebut meliputi 450 paket perlengkapan belajar siswa, 2 paket alat permainan edukatif untuk PAUD, bantuan operasional SPAB senilai Rp135 juta, 1 paket ruang kelas darurat, dan 21 judul buku bacaan non-teks untuk mendukung pembelajaran di lokasi terdampak.
Sementara itu, Bupati Donggala Vera Elena Laruni menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kepedulian dan bantuan dari pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa kerja sama dan gotong royong dari berbagai pihak sangat penting dalam mempercepat pemulihan sektor pendidikan di wilayahnya.
“Kami atas nama masyarakat dan pemerintah daerah ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan, agar kami mampu untuk bangkit dan membangun kembali ruang belajar bagi masa depan anak-anak Kabupaten Donggala,” tutur Vera. (*/Risco)