Jakarta, gemasulawesi - Kecelakaan tragis yang melibatkan dua truk terjadi di Tol Dalam Kota Jakarta.
Peristiwa ini mengakibatkan seorang sopir tewas di tempat setelah kendaraannya tergencet dalam kecelakaan yang melibatkan truk bermuatan kedelai dan truk bermuatan paku gypsum.
Insiden ini terjadi pada Kamis, 26 September 2024 tepatnya di KM 5+600B tol tersebut, arah Cawang.
Menurut keterangan Kasat PJR Dirlantas Polda Metro Jaya, Kompol Nopta Histaris Suzan, kecelakaan terjadi ketika truk dengan nomor polisi B-9975-SYL, yang mengangkut kedelai, tidak mampu menanjak di ruas tol yang curam.
"Setelah truk bermuatan kedelai itu tidak kuat menanjak, kendaraan tersebut mundur dan menabrak truk lainnya yang bermuatan paku gypsum, B-9678-QR," ujar Nopta.
Akibat tabrakan tersebut, sopir truk B-9678-QR yang berada di belakang langsung terjepit di dalam kabin dan meninggal dunia di tempat.
Identitas sopir tersebut masih belum diketahui hingga kini, dan jenazahnya telah dievakuasi ke rumah sakit untuk proses lebih lanjut.
Yang lebih mengejutkan, sopir truk yang menjadi penyebab kecelakaan, yakni pengemudi truk B-9975-SYL, langsung melarikan diri dari tempat kejadian.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih berupaya mencari keberadaan pelaku yang kabur setelah kecelakaan.
"Kami sedang melakukan pencarian terhadap sopir truk yang melarikan diri, dan saksi-saksi di lokasi kejadian sudah mulai diperiksa," tambah Nopta.
Kecelakaan ini juga menyebabkan kemacetan cukup panjang di ruas tol arah Cawang, sebelum akhirnya kedua kendaraan berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Proses pembersihan material juga dilakukan dengan cepat agar lalu lintas bisa kembali lancar.
Baca Juga:
Hamas Meminta Sekjen PBB Segera Mengambil Langkah-langkah untuk Menghentikan Genosida di Jalur Gaza
Saat ini, jalur tol sudah bisa dilewati kembali setelah sempat tertutup akibat insiden ini.
Kombes Pol Latif Usman, Dirlantas Polda Metro Jaya, turut memberikan keterangan terkait kecelakaan ini.
Ia menyatakan bahwa kecelakaan seperti ini dapat dihindari jika kendaraan dalam kondisi prima dan sopir tetap waspada di jalur-jalur yang menanjak atau curam.
"Kondisi truk yang tidak mampu menanjak sangat berbahaya, dan kami mengimbau kepada seluruh pengemudi truk untuk memastikan bahwa kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melakukan perjalanan di jalan tol," ujarnya.
Baca Juga:
Sekda Pinrang Berkesempatan Menyerahkan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Salimbongan
Kasus ini masih dalam penanganan lebih lanjut oleh pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.
Kepolisian terus mendalami penyebab utama kecelakaan dan melakukan pengejaran terhadap sopir yang melarikan diri.
Beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian juga telah dimintai keterangan untuk memperjelas kronologi peristiwa ini.
Selain itu, investigasi juga dilakukan untuk menilai apakah ada kelalaian dari sopir truk yang kabur terkait perawatan kendaraan atau ketidaksiapannya menghadapi tanjakan.
Apabila terbukti bersalah, pelaku yang melarikan diri akan menghadapi ancaman pidana berat karena meninggalkan korban dan kabur dari lokasi kecelakaan.
Masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati saat berkendara, khususnya bagi pengemudi truk yang membawa muatan berat.
Jalur tol yang curam dan tanjakan tajam sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi kendaraan besar.
Pemeriksaan mesin dan rem secara berkala juga sangat disarankan untuk meminimalisir risiko kecelakaan seperti ini.
Di sisi lain, pihak berwenang terus melakukan patroli di jalur-jalur tol utama untuk memastikan kelancaran dan keselamatan pengguna jalan. (*/Shofia)