Bekasi, gemasulawesi - Sebuah kasus perampasan taksi online terjadi di Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) KM 40, Jatiasih, Bekasi.
Seorang pengemudi taksi online berinisial BI menjadi korban kejahatan saat melayani penumpangnya yang ternyata memiliki niat jahat.
Pelaku memesan layanan dari Kramat Jati menuju Bekasi Timur, namun perjalanan tersebut berujung pada aksi kekerasan yang membuat BI kehilangan kendaraannya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa korban mengangkut pelaku dari Kramat Jati dengan tujuan Bekasi Timur Regency, melalui tol JORR.
Di tengah perjalanan, pelaku yang duduk di kursi belakang tiba-tiba melakukan tindakan yang mengejutkan. Tanpa aba-aba, pelaku menjerat leher korban menggunakan tali, mencoba membuat korban kehilangan kendali atas mobil.
Korban yang kaget langsung berusaha melawan dengan mencoba melepaskan tali dari lehernya.
Namun, upayanya gagal saat pelaku mengancam menggunakan senjata tajam yang diarahkan ke tubuh korban.
Dengan ancaman tersebut, pelaku memaksa BI untuk menyerahkan kendali dan turun dari mobilnya.
"Pelaku mengancam korban dengan senjata tajam, memintanya untuk tidak melawan dan segera turun dari mobil," jelas Ade Ary, dikutip pada Senin, 9 September 2024.
Korban pun terpaksa menurut dan turun di tepi jalan tol, sementara pelaku membawa kabur mobil korban.
Setelah kejadian itu, korban langsung melaporkan insiden perampasan ini ke Polsek Jatiasih. Polisi hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Kombes Pol Ade Ary menyatakan bahwa pihaknya sedang mengumpulkan bukti dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Baca Juga:
Gunung Ibu di Halmahera Barat Dilaporkan Mengalami Erupsi 3 Kali pada Senin Dini Hari
"Kami tengah melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku yang melarikan mobil korban. Kasus ini sedang kami dalami, dan semoga pelaku dapat segera tertangkap," tambah Ade Ary.
Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian berupa kehilangan satu unit mobil.
Kejadian ini menambah daftar panjang aksi kriminal yang menyasar pengemudi taksi online.
Dengan modus yang semakin bervariasi, para pelaku kejahatan memanfaatkan kesempatan di jalan tol atau tempat sepi untuk melancarkan aksinya.
Para pengemudi diimbau untuk selalu waspada, terutama ketika membawa penumpang yang mencurigakan atau meminta perjalanan menuju daerah-daerah yang rawan.
Kejadian ini tidak hanya merugikan korban dari segi material, tetapi juga memberikan trauma secara psikologis.
Keamanan pengemudi taksi online saat ini menjadi isu yang semakin penting, mengingat ancaman terhadap mereka terus meningkat.
Polisi terus mengimbau agar pengemudi taksi online memperhatikan rute perjalanan dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan yang mereka alami selama bekerja.
Sementara itu, investigasi atas kasus ini akan terus berlanjut, dengan harapan pelaku bisa segera ditangkap dan diadili. (*/Shofia)