Akan Dikoordinasikan, Dinas Pariwisata NTT Menyesalkan Adanya Kapal-Kapal Wisata yang Membuang Limbah ke Perairan Kawasan Taman Nasional Komodo

Ket. Foto: Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Menyesalkan Adanya Kapal-Kapal Wisata yang Membuang Limbah Kapalnya ke Perairan Kawasan TN Komodo.
Ket. Foto: Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Menyesalkan Adanya Kapal-Kapal Wisata yang Membuang Limbah Kapalnya ke Perairan Kawasan TN Komodo. Source: (Foto/ANTARA/Kornelis Kaha)

Kupang, gemasulawesi – Dinas Pariwisata Provinsi NTT atau Nusa Tenggara Timur menyesalkan adanya kapal-kapal wisata yang membuang limbah kapalnya ke perairan Kawasan Taman Nasional atau TN Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.

Kepala Dinas Pariwisata NTT, Noldy Pellokila, dalam keterangannya di Kupang pada hari Senin, tanggal 19 Agustus 2024, mengatakan pada dasarnya pihaknya menyayangkan hal itu dapat terjadi.

Noldy Pellokila menyampaikan nanti pihaknya akan koordinasikan dengan Balai Taman Nasional atau TN Komodo untuk membahas soal hal ini.

Baca Juga:
Terkait Ibu Kota Nusantara, Bupati Teluk Wondama Sebut Kehadiran IKN Memberikan Dampak Positif untuk Perkembangan dan Pembangunan di Kawasan Timur Indonesia

Hal tersebut disampaikannya menanggapi ditemukan adanya limbah dari kapal wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang dibuang ke wilayah perairan Taman Nasional Komodo.

Dia mengaku tidak dapat banyak memberikan komentar lebih lanjut soal masalah itu, sebab kawasan Taman Nasional Komodo berada di bawahnya Balai Taman Nasional Komodo.

Selain itu, juga seluruh penerimaan tersebut masuk dalam PNBP-nya Balai Taman Nasional atau TN Komodo juga.

Baca Juga:
Dipusatkan di Alun-Alun Suka Makmue, Komisi Independen Pemilihan Kabupaten Nagan Raya Aceh Menggelar Sosialisasi Pilkada 2024 Melalui Kegiatan Jalan Sehat

Dikutip dari Antara, sehingga masalah tersebut menjadi tanggung jawab dari Balai Taman Nasional Komodo.

“Namun kami telah meminta datanya, untuk mengecek juga mengenai masalah tersebut, sebab memang Labuan Bajo juga bagian dari wilayah Nusa Tenggar Timur,” ucapnya.

Dalam kesempatan terpisah, Hendrikus Rani Siga, yang merupakan Kepala Balai Taman Nasional Komodo, mengharapkan seluruh pihak secara kolektif menjaga dan melestarikan kawasan TNK yang mempunyai 3 status internasional, yaitu sebagai cagar biosfer, warisan alam dunia dan salah satu 7 keajaiban dunia.

Baca Juga:
Dalam Pilkada 2024, KPU Parigi Moutong Sebut Tidak Ada Pasangan Bakal Calon Perseorangan Lolos Verfak untuk Menjadi Bupati dan Wabup

Hendrikus meminta pelaku pariwisata dan wisatawan untuk menaati auran dalam kawasan demi konservasi seperti tidak menerbangkan drone di lokasi yang dilarang, membuang jangkar kapal secara sembarangan dan membuang limbah kapal.

Dia menyampaikan mooring buoy yang ada sekitar 24 yang fungsional.

“Jadi kita memerlukan banyak mooring buoy agar membuang jangkar kapal tidak mengakibatkan kerusakan karang sehingga dengan kekurangan kami memberikan imbauan jangan membuang jangkar di terumbu karang,” tuturnya.

Baca Juga:
Di Sekolah Dasar 3T di Pulau Mapia, Disdik Kabupaten Supiori Papua Menetapkan Kebijakan Rolling Guru Setiap 3 Bulan Mengajar

Dia melanjutkan di tempat berpasir yang pihaknya sarankan. (Antara)

...

Artikel Terkait

wave
Sebagai Upaya Menjaring Masukan Masyarakat, KPU Jepara Mulai Mengumumkan Daftar Pemilih Sementara Pilkada Tahun 2024 di Desa-Desa

Daftar pemilih sementara atau DPS Pilkada tahun 2024 mulai diumumkan oleh KPU Kabupaten Jepara di desa-desa.

Terkait Dokumen Syarat Dukungan Bapaslon Perseorangan, KPU Kota Gorontalo Menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Verfak Kedua

Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi faktual kedua terkait dokumen syarat dukungan bapaslon digelar oleh KPU Kota Gorontalo.

Ramai di Media Sosial! Gegara Tak Terima NIK KTP Dicatut untuk Pilkada 2024, Warga Jakarta Pusat Ini Lapor ke Polda Metro Jaya

Warga yang merasa identitasnya melalui NIK diduga dicatut untuk kepentingan Pilkada Jakarta 2024 melapor ke Polda Metro Jaya.

Viral! Wanita di Langkat Sumatera Utara Ditampar dan Dicubit Ibu-ibu Gegara Dituduh Mencuri Bayam, Padahal Ini Fakta yang Sebenarnya

Kasus wanita muda ditampar gara-gara dituduh mencuri bayam di Langkat menjadi viral di media sosial. Fakta sesungguhnya akhirnya terungkap.

Telah Mendapatkan 7 Kursi dari 3 Parpol, Bapaslon Bupati dan Wabup Parigi Moutong Nizar Rahmatu dan Ardi Kadir Selangkah Lagi Akan Penuhi Syarat Kuota Kursi

Syarat kuota kursi selangkah lagi akan dipenuhi oleh bapaslon Bupati dan Wabup Parigi Moutong, M Nizar Rahmatu dan Ardi Kadir.

Berita Terkini

wave

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.


See All
; ;