Dugaan Pungli di MAN 2 Lubuklinggau Sumatera Selatan Mencuat, Dilaporkan ke Kejaksaan Usai Ditemukan Bukti Ini

Viral dugaan pungli di MAN 2 Lubuklinggau hingga dilaporkan ke Kejaksaan.
Viral dugaan pungli di MAN 2 Lubuklinggau hingga dilaporkan ke Kejaksaan. Source: Foto/ilustrasi/Freepik

Lubuklinggau, gemasulawesi - Kabar mengenai dugaan pungutan liar (pungli) di MAN 2 Lubuklinggau telah mencuri perhatian publik.

Masyarakat, terutama orang tua/wali peserta didik baru tahun ajaran 2024, terkejut dengan adanya pungutan sebesar Rp4.000.000 yang diberlakukan untuk program registrasi PPDB di MAN 2 Lubuklinggau. 

Pungutan ini, yang diklaim sebagai kontribusi untuk kegiatan sekolah di MAN 2 Lubuklinggau, menimbulkan berbagai pertanyaan dan kecurigaan.

Menurut informasi yang beredar, pungutan ini diterapkan dengan alasan kontribusi untuk registrasi siswa baru. 

Baca Juga:
Kecelakaan Tragis di SD Matekko Palopo! 5 Siswa Dilindas Mobil Kepala Sekolah Saat Lomba Gerak Jalan, Satu Diantaranya Meninggal Dunia

Pihak sekolah, melalui komite, menginformasikan bahwa pungutan tersebut sudah disepakati dalam rapat komite dan diterapkan untuk siswa kelas 10. 

Namun, alokasi penggunaan dana yang mencapai Rp4.000.000 per siswa tidak jelas, menyebabkan kekhawatiran di kalangan orang tua.

GEMOY (Perkumpulan Gelora Moralitas Yuridis) melaporkan bahwa mereka telah mengumpulkan berbagai bukti terkait pungutan ini, termasuk screenshot dari grup WhatsApp yang diduga terkait dengan pihak sekolah dan beberapa tanda terima pembayaran yang menunjukkan pungutan ini dilakukan secara resmi dengan cap dan nama sekolah. 

Bukti-bukti ini mengindikasikan bahwa pungutan mungkin tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku dan menambah kejelasan kasus ini.

Baca Juga:
Terdengar Suara Tangisan! Heboh Penemuan Bayi Perempuan dalam Kardus di Kelurahan Harjosari Semarang, Begini Kondisinya Usai Ditemukan

Dalam upaya untuk mendapatkan klarifikasi, GEMOY telah mengirimkan surat konfirmasi kepada pihak Humas MAN 2 Lubuklinggau. 

Namun, hingga berita ini disusun, tidak ada tanggapan resmi dari pihak sekolah. 

Humas sekolah, yang dikenal dengan inisial "Hzm," mengklaim bahwa pungutan tersebut sah karena dikelola di bawah Kementerian Agama (Kemenag), berbeda dengan peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang lebih ketat terhadap pungutan di sekolah negeri. 

Hzm juga menolak menerima surat permohonan konfirmasi dari GEMOY dan mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain yang tidak dapat dihubungi pada saat itu.

Baca Juga:
Viral Kasus Pencatutan KTP Warga Jakarta untuk Dukung Bakal Paslon Independen di Pilgub 2024, KPU Didesak Segera Bertindak

Kasus ini semakin memanas ketika GEMOY melaporkan dugaan pungutan liar ini ke Kejaksaan Negeri Lubuklinggau pada Kamis, 15 Agustus 2024 lalu. 

Pelaporan ini dilakukan setelah pihak sekolah tidak memberikan jawaban yang memadai terhadap permintaan konfirmasi. 

Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan adanya pungutan resmi dengan cap dan tanda terima, GEMOY berharap pihak kejaksaan dapat menyelidiki kasus ini lebih lanjut.

Dalam laporannya, GEMOY menekankan bahwa pungutan tersebut tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan berpotensi melanggar hukum. 

Baca Juga:
Istri Sedang Hamil 9 Bulan, Pria Asal Cileungsi Bogor Ditangkap Usai Nekat Curi Motor Demi Biaya Persalinan, Begini Nasibnya Sekarang

Mereka merujuk pada UU No.20/2001 tentang Tindak Pidana Korupsi yang mengatur bahwa pungutan atau pengumpulan uang secara ilegal oleh PNS, termasuk guru dan kepala sekolah, adalah tindakan melawan hukum dan dapat dikenakan sanksi pidana.

Dengan laporan ini, GEMOY berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas dugaan pungutan liar di MAN 2 Lubuklinggau dan memastikan bahwa tidak ada pungutan yang tidak sesuai dengan peraturan di masa mendatang. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Diduga Lakukan Pungli! Pria Ini Ngamuk Usai Diminta Biaya Tambahan Setiap Mengisi BBM Pertamax di Salah Satu SPBU Kawasan Sanglah Bali

Seorang pria marah-marah saat isi Pertamax di SBPU di kawasan Sanglah, Denpasar, Bali gegara kena tambahan biaya, diduga pungli.

Padahal PPDB Sudah Berakhir, SMAN 9 Kota Tangerang Selatan Diduga Tetap Menerima Siswa Baru, Isu Adanya Pungli Kembali Jadi Sorotan

Dugaan pungli terkait penerimaan siswa baru di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan.

Heboh Kasus Dugaan Pungli Berkedok Jual Beli Kursi di SMAN 7 Serpong Utara Tangerang Selatan, Sosok Ini Bongkar Hasil Temuannya

Kasus dugaan pungli berkedok jual beli kursi di SMAN 7 Serpong Utara, Tangerang Selatan viral di media sosial hingga didemo sejumlah orang.

Coreng Dunia Pendidikan! Sejumlah SMA Negeri di Kota Tangerang Ini Diduga Lakukan Pungli, Begini Pengakuan dari Wali Murid

Wali murid dari sejumlah SMA negeri di Kota Tangerang ini keluhkan dugaan pungli yang diminta oleh pihak sekolah.

Heboh Dugaan Pungli di SMAN 18 Kabupaten Tangerang, Wali Murid Akui Keberatan Dimintai Uang Sebesar Ini dengan Alasan yang Mencurigakan

Dugaan pungli terjadi kepada wali murid yang hendak masuk anaknya ke SMAN 18 Tangerang yang berada di Kecamatan Tigaraksa.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;