Kalimantan Timur, gemasulawesi - Penampakan seekor orang utan berukuran besar di permukiman warga di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, telah menggegerkan masyarakat setempat.
Orang utan yang dilaporkan memiliki tinggi hampir setinggi rumah tersebut terlihat berusaha mencari pohon untuk bergelantung di sekitar area perumahan warga.
Video pertama kali diunggah oleh akun X @Khoirulqomarudin, menunjukkan orang utan yang diperkirakan memiliki berat puluhan kilogram berada di sekitar rumah-rumah warga.
Dalam video tersebut, orang utan besar ini tampak kebingungan dan berusaha mencari tempat yang nyaman untuk berlindung.
Kejadian ini diperkirakan terjadi karena orang utan tersebut tersesat ke permukiman warga akibat kondisi hutan tempat tinggalnya yang semakin tidak memadai.
Penebangan liar yang masif diduga kuat menjadi penyebab utama hilangnya habitat alami orang utan ini.
Menanggapi hal ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan bahwa orang utan tersebut tidak akan dievakuasi karena habitatnya masih dalam kondisi baik.
Binatang yang biasanya memiliki tinggi 150 sentimeter itu dikatakan masih hidup di habitat hutan yang terjaga.
"Hutannya (habitat orang utan) pun masih bagus kondisinya," ungkap Ari.
Menurutnya, orang utan tersebut hanya sesekali keluar dari hutan.
Dalam video viral yang beredar, orang utan itu tampak hendak memakan buah ceri yang pohonnya berada di depan rumah warga.
Ari Wibawanto menegaskan bahwa orang utan tersebut tidak jauh meninggalkan habitatnya.
"Jadi informasi yang kami dapat dari masyarakat memang orang utan itu sesekali keluar dari kawasan hutan ke pinggir jalan dan tujuannya ya cuma ke pohon ceri itu, lalu kembali ke hutan lagi," ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa orang utan akan kembali ke hutan setelah memakan buah ceri tersebut.
Kemunculan orang utan di permukiman ini menimbulkan berbagai spekulasi. Salah satu teori menyebutkan bahwa orang utan tersebut tersesat ke permukiman warga akibat kondisi hutan tempat tinggalnya yang semakin tidak memadai.
Penebangan liar yang masif diduga kuat menjadi penyebab utama hilangnya habitat alami orang utan ini.
Situasi ini menimbulkan keprihatinan serius di kalangan masyarakat dan pemerhati lingkungan, yang khawatir bahwa kondisi hutan yang semakin terdegradasi akan terus memaksa satwa liar keluar dari habitat aslinya untuk mencari makanan dan tempat berlindung di permukiman manusia.
Upaya pelestarian hutan dan pengelolaan habitat yang lebih baik menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi satwa liar seperti orang utan.
Penampakan orang utan di permukiman warga di Kalimantan Timur adalah pengingat akan pentingnya pelestarian hutan dan perlindungan satwa liar.
Meski orang utan tersebut masih memiliki habitat yang baik, kerusakan hutan akibat penebangan liar tetap menjadi ancaman serius yang perlu diatasi.
Upaya konservasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan keseimbangan ekosistem dan keselamatan satwa liar. (*/Shofia)