Nabire, gemasulawesi – Pemerintah Provinsi Papua Tengah menargetkan perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Douw Aturure Nabier mencapai 2.500 meter untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk, mengatakan di Nabire pada hari Kamis, tanggal 18 Juli 2024, bahwa panjang landasan pacu Bandara Douw Aturure saat ini hanya 1.600 meter dan akan ditambah 900 meter dalam tahun ini.
Penambahan landasan pacu Bandara Douw Aturure adalah upaya pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang memberikan dampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Dia mengatakan untuk lengkapnya silahkan untuk melakukan wawancara terhadap Staf Ahli, Ukkas.
“Karena saya ada kegiatan,” katanya.
Selanjutnya, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Otonomi Khusus Papua Tengah, Ukkas, menerangkan perpanjangan landasan pacu dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah dan seluruh pembiayaannya dibebankan pada APBD Papua Tengah.
Hal itu adalah komitmen pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antar wilayah, sekaligus menekan tingkat kemahalan harga tiket pesawat dari dan juga keluar Nabire.
Dikutip dari Antara, Ukkas mengungkapkan pihaknya telah menandatangani kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan beberapa maskapai, termasuk dengan TransNusa agar masuk ke Nabire.
“Konektivitas transportasi udara yang lancar, memudahkan wisatawan internasional dan domestik untuk melakukan kunjungan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih atau TNTC di Nabire,” ujarnya.
Peningkatan infrastruktur Bandara Douw Aturure Nabire tidak hanya dilakukan dengan menambah landasan pacu, melainkan perluasan fasilitas ruang tunggu penumpang dan gedung.
Dia mengatakan pada hari Rabu kemarin, tanggal 17 Juli 2024, Pj Gubernur telah meresmikan ruangan VVIP bandara.
“Dan ke depannya peningkatan sarana prasarana terus dilakukan,” ucapnya.
Ukkas menyatakan Dinas Perhubungan Papua Tengah bersama dengan Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Nabire telah menandatantangi naskah perjanjian hibah daerah atau NPHD senilai 31 miliar rupiah.
Penandatanganan NPHD adalah upaya pemerintah provinsi mendorong percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Aturure yang menelan biaya kurang lebih 100 miliar rupiah.
Ukkas menyampaikan target perluasan landasan pacu bandara agar pesawat berbadan besar seperti Boeing dapat masuk dan melayani masyarakat. (Antara)