Maros, gemasulawesi - Dua remaja putri, Wulan (17) dan Salsabila (17), yang tenggelam di Air Terjun Jami, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, akhirnya ditemukan setelah pencarian intensif.
Kedua korban ditemukan di kedalaman 5 meter dari Air Terjun Jami, membawa duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.
Awal mula peristiwa tragis ini terjadi adalah ketika kedua korban bersama rombongan sembilan orang mengunjungi Air Terjun Jami di Kecamatan Tompobulu.
Ketika mereka tiba di lokasi, tujuh anggota rombongan turun ke kolam air terjun dan membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan, sementara dua orang yang tidak bisa berenang menunggu di atas sambil merekam kegiatan mereka.
Baca Juga:
Sebanyak 307 Unit, Disperkim Tabalong Laksanakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya
Tiba-tiba, Wulan dan Salsabila tenggelam tanpa peringatan.
Rekan-rekan mereka segera berusaha menolong, namun kuatnya arus air membuat usaha tersebut sia-sia.
Setelah satu hari pencarian, tim Basarnas Makassar, yang dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi dan Siaga Andi Sultan, membagi tim menjadi beberapa unit search and rescue (SRU).
SRU 1 melakukan penyelaman di lokasi, sementara SRU 2 menyisir sisi kiri dan kanan sungai serta air terjun untuk mencari korban yang tenggelam tersebut.
Baca Juga:
Berdasarkan Pengamatan Kegempaan, Gunung Semeru Dilaporkan Mengalami 31 Kali Gempa Letusan
"Pada hari kedua pencarian, kami mengatur tim menjadi beberapa unit pencarian dan penyelamatan (SRU). SRU 1 melakukan penyelaman, sementara SRU 2 melakukan pencarian di sepanjang sisi kiri dan kanan sungai serta air terjun," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Makassar, Andi Sultan.
Pada akhirnya, jenazah kedua remaja ditemukan di kedalaman 5 meter.
Tangis keluarga dan kerabat pecah saat menyambut kedatangan almarhum di rumah duka di Kecamatan Mandai dan Turikale, Kabupaten Maros.
Video ketika jenazah tiba di rumah dan disambut haru keluarga pun beredar luas di media sosial.
Baca Juga:
8 Sasaran, Polrestabes Makassar Siap Menggelar Operasi Patuh pada 15 hingga 28 Juli
"Turut berduka cita untuk kedua almarhum, semoga husnul khotimah. Aamiin. Kita ambil pelajaran dari kejadian ini, setidaknya jika tidak bisa berenang, jangan memaksakan untuk masuk ke dalam air. Jika kita berada dalam posisi tidak bisa berenang, segera minta bantuan jika terjadi kejadian serupa. Untuk pihak wisata, tolong perhatikan lagi keamanan para wisatawan," komentar akun @dur***.
Diketahui kedua korban adalah pelajar SMA negeri di Kabupaten Maros dan merupakan anggota Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Maros 2023.
Insiden ini menjadi perhatian luas setelah video detik-detik tenggelamnya kedua remaja viral di media sosial melalui akun Instagram @memomedsos_official.
Banyak orang yang turut berduka dan menyampaikan belasungkawa atas tragedi ini.
Andi Sultan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berwisata di kawasan air terjun atau pemandian.
Ia menekankan pentingnya membawa pelampung sebagai tindakan pencegahan karena kemungkinan terjadinya arus deras atau air bah secara tiba-tiba sangat besar, mengingat lingkungan tersebut adalah alam bebas.
Tragedi ini menyoroti pentingnya keselamatan dan kewaspadaan saat beraktivitas di alam bebas.
Diharapkan, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih memperhatikan faktor keselamatan dan mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang.
Masyarakat dan pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan upaya preventif, termasuk menyediakan fasilitas keselamatan dan memasang tanda peringatan di lokasi wisata alam, serta mengedukasi pengunjung tentang potensi bahaya dan langkah-langkah pencegahannya. (*/Shofia)