Usai Aksi Petani Tomat Buang Hasil Panen Gegara Harganya yang Anjlok Viral, Bupati Solok Sumatera Barat Turun Gunung, Carikan Solusinya

Bupati Solok gerak cepat tanggapi video petani tomat membuang hasil panennya viral di media sosial.
Bupati Solok gerak cepat tanggapi video petani tomat membuang hasil panennya viral di media sosial. Source: Foto/Kolase Instagram @pemkab.solok dan @memomedsos

Solok, gemasulawesi - Petani di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, kini tengah menjadi sorotan setelah video mereka membuang tomat hasil panen ke dalam jurang menjadi viral di media sosial. 

Insiden ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi oleh para petani di Kabupaten Solok akibat penurunan drastis harga tomat dan kendala akses transportasi yang signifikan di beberapa daerah.

Video yang menampilkan petani di Kabupaten Solok yang putus asa membuang hasil panen mereka telah memicu reaksi luas dari masyarakat dan pemerintah. 

Bupati Solok, Epyardi Asda, telah mengambil langkah cepat untuk menanggapi kasus kontroversial di Kabupaten Solok, Sumatera Barat tersebut. 

Baca Juga:
Tanggapi Ramainya Desakan Budi Arie Mundur dari Menkominfo Imbas Dibobolnya PDN, Presiden Jokowi Tegaskan Hal Ini

Menurutnya, kejadian ini dipicu oleh kondisi di lapangan, seperti melimpahnya hasil panen tomat namun harga yang anjlok serta kendala akses transportasi yang parah di beberapa daerah seperti Sitinjau Lauik.

Epyardi telah menemui langsung Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi di Jakarta. 

Pertemuan ini bertujuan untuk menandatangani Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Solok dan BSKJI, dengan fokus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing industri kecil dan menengah di daerah tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Epyardi secara langsung menyampaikan kondisi sulit yang dialami oleh para petani di Kabupaten Solok. 

Baca Juga:
Kasus Kematian Afif Maulana di Padang Sumatera Barat Tuai Kontroversi, Kapolri Kirim Tim Supervisi dari Itwasum hingga Propam, Ini Tugasnya

Dia mengungkapkan bahwa harga tomat yang anjlok telah memaksa sejumlah petani untuk membuang hasil panen mereka, karena tidak mampu menjualnya dengan harga yang mencukupi biaya produksi. 

Selain itu, masalah akses transportasi yang buruk juga menjadi faktor utama yang menghambat mereka dalam mengirimkan hasil panen ke pasar.

Epyardi sangat optimis bahwa kerja sama dengan BSKJI melalui berbagai program hilirisasi produk, pengembangan kemasan, dan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan memberikan solusi konkret bagi petani di Solok. 

Ia menekankan pentingnya meningkatkan nilai tambah produk lokal serta mengoptimalkan teknologi industri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga:
Keajaiban Tersembunyi Pantai Alinda, Ini Dia Surga Kecil dengan Ketenangan Alam di Sorong Barat yang Hadirkan Panorama Memukau!

Andi Rizaldi dari BSKJI juga mengakui potensi besar di Sumatera Barat, termasuk untuk sektor pengolahan tomat. 

Lebih lanjut ia menyatakan komitmennya untuk mendukung petani Solok melalui pelatihan, penelitian, dan bantuan teknis lainnya guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal.

Kasus ini mencerminkan tantangan serius yang dihadapi oleh petani dalam menghadapi fluktuasi harga dan kondisi ekonomi yang tidak pasti. 

Langkah-langkah yang diambil oleh Epyardi dan kerja sama dengan BSKJI diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masalah ini, serta membuka peluang baru bagi pengembangan industri lokal yang berkelanjutan dan berdaya saing di masa depan. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Kecewa dengan Harganya yang Anjlok Parah, Aksi Petani Asal Solok Sumatera Barat Buang Tomat ke Jurang Ini Viral di Media Sosial

Petani di Solok buang tomat ke jurang gara-gara harga anjlok hingga Rp500 per kilogram, pilih membuang tomatnya daripada membusuk.

Tertutup Material Tanah Longsor, BPBD Kota Padang Kerahkan Alat Berat untuk Bersihkan Akses Jalan Padang Solok dan Evakuasi Korban

Alat berat dikerahkan guna bantu tim gabungan membersihkan material longsor dan pencarian korban hilang akibat longsor di Jalan Padang-Solok

Geyser Cisolok: Menyaksikan Keajaiban Air Panas yang Menyembur dengan Elegansi Alam di Sukabumi

Geyser Cisolok merupakan salah satu destinasi wisata yang ada di Sukabumi, wisata ini memiliki keunikan yang tidak bisa ditemukan di wisata lain.

Bukan Hanya Tempat Ngopi, Solok Radjo Juga Tawarkan Wisata Edukasi Kopi

Kupas Tuntas, gemasulawesi – Solok Radjo adalah tempat menikmati kopi yang berada di puncuk Bukit Tabuah, Aia Dingin, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten, Solok Sumatera Barat. Meskipun baru berdiri beberapa tahun terakhir, nama Solok Radjo sudah terkenal dalam industri kopi di Sumatera Barat. Perhargaan-perhargaan yang diterima pun ikut membuktikan kualitas kopi Solok Radjo. Selain menjadi tempat […]

Sinergi Pemerintah Mentawai dan Pemkab Solok dalam Usaha Menurunkan Angka Stunting

Nasional, gemasulawesi – Stunting adalah permasalahan dalam tumbuh kembang anak. Malnutrisi adalah faktor utama yang menyebabkan masalah kesehatan ini. Perkara ini masih dialami mayoritas masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Pada Senin 30 Januari 2023, Pemerintah Kabupaten Mentawai melakukan diskusi dengan Pemerintah Kabupaten Solok. Bahasan difokuskan pada langkah-langkah yang disusun guna menurukan stunting dikedua wilayah. Di […]

Berita Terkini

wave

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.

Kala Jaring dan Gelombang Seismik Berbenturan di Teluk Tomini

Nelayan Parigi moutong gelar aksi demo buntut dari puluhan rompon diputus oleh tim survey potensi Migas di perairan teluk tomini.

Dugaan Monopoli Tambang Ilegal di Buranga: Sosok 'Reny' Asal Jawa Barat Jadi Sorotan

Sosok reni pelaku tambang ilegal di Desa Buranga yang disebut-sebut kebal hukum dan beroperasi dibekas lahan yang pernah menelan korban jiwa

Dugaan Dominasi Tambang Ilegal di Desa Tombi: Peran Haji Anjas dan Infrastruktur Talang Raksasa

Kuatnya bekingan Kelompok Haji Anjas hingga saat ini belum tersentuh oleh Aparat penegak Hukum berkaitan dengan pengelolaan tambang ilegal.

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.


See All
; ;