Mojokerto, gemasulawesi - Peristiwa tragis terjadi di Asrama Polisi (Aspol) Kota Mojokerto, Jawa Timur yang berujung pada meninggalnya Briptu Rian Dwi Wicaksono (29), seorang polisi yang bertugas di Polres Jombang menjadi sorotan.
Briptu Rian mengalami luka bakar yang sangat parah setelah diduga dibakar oleh istrinya sendiri, Briptu Fadhilatun Nikmah (28), yang juga seorang polisi di Polres Mojokerto Kota.
Tragedi ini dipicu oleh konflik rumah tangga yang berkaitan dengan kebiasaan judi online yang diduga dilakukan oleh Briptu Rian Dwi Wicaksono.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengungkapkan bahwa motif di balik tindakan nekat Briptu Fadhilatun didorong oleh kebiasaan buruk suaminya yang sering menghabiskan uang belanja keluarga untuk bermain judi online.
"Almarhum ini sering menghabiskan uang belanja yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup ketiga anaknya. Uang tersebut justru dipakai untuk, mohon maaf, main judi online," kata Kombes Dirmanto dalam keterangannya pada Minggu, 9 Juni 2024.
Pernyataan ini menjelaskan latar belakang emosional yang mendorong Briptu Fadhilatun untuk melakukan tindakan ekstrem tersebut.
Pada hari kejadian, sekitar pukul 11.00 WIB, Briptu Fadhilatun menemukan bahwa gaji ke-13 suaminya yang seharusnya senilai Rp2.800.000, tersisa hanya Rp800.000 di rekening ATM.
Kekecewaan dan kemarahan akibat kebiasaan suaminya menghabiskan uang untuk berjudi online memicu cekcok hebat yang berakhir dengan insiden tragis tersebut.
Setelah insiden itu, Briptu Rian segera dilarikan ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Kondisinya yang sangat kritis dengan luka bakar mencapai 96 persen membuat upaya penyelamatan sangat sulit.
Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Sulaiman Rosyid, mengonfirmasi bahwa Briptu Rian meninggal dunia pada pukul 12.55 WIB.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menstabilkan kondisi korban. Namun, luka bakar yang sangat parah membuatnya sulit bertahan," ungkap Sulaiman Rosyid.
Briptu Fadhilatun saat ini telah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan di Polres Mojokerto Kota.
Kapolres Daniel menjelaskan bahwa pihaknya akan terus menyelidiki kasus ini untuk mengetahui secara rinci kronologi dan motif di balik tindakan tersebut.
Insiden ini memberikan pelajaran penting tentang pentingnya menangani masalah pribadi dengan bijaksana dan menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Institusi kepolisian diharapkan dapat memberikan dukungan psikologis bagi anggotanya agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kejadian ini juga menyadarkan kita semua tentang pentingnya komunikasi dan penyelesaian konflik dengan cara yang lebih damai dan sehat. (*/Shofia)