Keren! Di Tengah Polemik UKT Mahal, Universitas Muhammadiyah Maumere NTT Justru Perbolehkan Mahasiswanya Bayar Uang Kuliah dengan Hasil Bumi

Kebijakan Universitas Muhammadiyah Maumere di NTT yang memperbolehkan mahasiswa untuk membayar uang kuliah dengan hasil bumi jadi sorotan.
Kebijakan Universitas Muhammadiyah Maumere di NTT yang memperbolehkan mahasiswa untuk membayar uang kuliah dengan hasil bumi jadi sorotan. Source: Foto/Instagram @buletinmedan

NTT, gemasulawesi – Di tengah ramainya keluhan soal UKT yang mengalami kenaikan hingga memberatkan mahasiswa, kebijakan Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka ini patut diacungi jempol.

Pasalnya, Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengambil langkah inovatif dengan memperbolehkan mahasiswa membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) menggunakan hasil bumi.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap situasi di mana beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maumere di Kabupaten Sikka kesulitan membayar uang kuliah dan mengalami kendala dalam mengikuti ujian akhir semester karena menunggak pembayaran.

Rektor Universitas Muhammadiyah Maumere, Erwin Prasetyo, menjelaskan bahwa pihak kampus telah memberlakukan skema pembayaran yang memungkinkan mahasiswa menggunakan hasil bumi sebagai alternatif pembayaran sejak tahun 2018.

Baca Juga:
Dugaan Salah Tangkap DPO Semakin Kuat, Hotman Paris: 5 Terpidana Sebut Pegi Bukan Pelaku Utama dalam Kasus Pembunuhan Vina

Hasil bumi yang diterima sebagai pembayaran termasuk pisang, kelapa, ikan kering, ikan sarung, selendang tenun, bahkan batu merah.

Inisiatif ini tidak hanya memberikan solusi bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam membayar uang kuliah, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi komunitas lokal dengan menguatkan pertanian, perikanan, dan kerajinan lokal.

Skema pembayaran dengan hasil bumi ini juga menjadi langkah yang memperkuat keterlibatan mahasiswa dalam ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Selain memperbolehkan pembayaran dengan hasil bumi, Universitas Muhammadiyah Maumere juga menerapkan skema pembayaran yang bisa dicicil hingga tiga kali.

Baca Juga:
Hanya 49 Detik, Nasabah Bank BRI di Makassar Ini Mengaku Kehilangan Uang Rp400 Juta, Bank BRI Beberkan 3 Fakta Mengejutkan

Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas finansial bagi mahasiswa dan mengurangi beban pembayaran uang kuliah secara langsung.

Kebijakan ini mendapat respons positif dari mahasiswa dan komunitas sekitar.

Mahasiswa yang sebelumnya kesulitan dalam membayar uang kuliah kini memiliki alternatif pembayaran yang lebih mudah dan sesuai dengan kemampuan mereka.

Sementara itu, komunitas lokal juga mendapat manfaat dari peningkatan permintaan akan hasil bumi mereka.

Baca Juga:
Mengungkap Pesona Jaka Tingkir Park di Ponorogo dengan Destinasi Wisata Instagramable dan Wahana Seru untuk Keluarga

Dengan adanya kebijakan ini, Universitas Muhammadiyah Maumere tidak hanya menjadi lembaga pendidikan yang berorientasi pada akademik, tetapi juga turut berperan dalam pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Keberhasilan implementasi skema pembayaran dengan hasil bumi juga menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya untuk mengembangkan inovasi dalam hal pembayaran uang kuliah demi mendukung akses pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Hal ini pun mendapat beragam komentar warganet yang mengapreasiasi kebijakan kampus tersebut.

“Ini baru namanya mensejahterakan banget tidak menyusahkan rakyatnya sendiri,” tulis akun @str**. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Geger! Wanita Ini Geram Gegara Skripsinya Diplagiat oleh Mahasiswa Hukum dari Universitas Muhammadiyah Palembang, Beberkan Sejumlah Bukti

Wanita ini beberkan sejumlah bukti mahasiswa hukum dari Universitas Muhammadiyah Palembang yang plagiat skripsi miliknya di tahun 2021.

Terima Keluhan Mahasiswa, Kemendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem Makarim: Kami Akan Merevaluasi Ajuan UKT dari Seluruh PTN

Ramai keluhan dari mahasiswa yang merasa keberatan, kenaikan UKT di seluruh PTN akhirnya resmi dibatalkan oleh Kemendikbudristek.

Diancam Beasiswa Bidikmisi Akan Dicabut Gegara Kritik UKT Mahal, Ketua BEM Universitas Negeri Yogyakarta Lapor ke ORI

Ketua BEM UNY melaporkan intimidasi terhadapnya kepada ORI usai kritik biaya UKT yang tinggi dengan ancaman pencabutan beasiswa Bidikmisi.

Viral di Media Sosial! 50 Calon Mahasiswa Baru di Universitas Riau yang Lulus SNBP Pilih Mundur Gegara Keberatan dengan Mahalnya UKT

50 calon mahasiswa baru di Universitas Riau yang lulus SNBP memutuskan untuk mundur karena UKT yang mahal.

Kritik Kebijakan Kampus Terkait Penetapan UKT, Ketua BEM Universitas Riau Farras Raihan Malah Diintimidasi, Terancam Cabut Beasiswa

Farras Raihan, Ketua BEM Universitas Riau, mengatakan bahwa dia mendapat intimidasi dan ancaman setelah mengkritik kebijakan kampus.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;