Lumajang, gemasulawesi – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Lumajang dengan Malang, Provinsi Jawa Timur, kembali mengalami erupsi hingga 4 kali.
Liswanto, yang merupakan Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, mengatakan jika erupsi pertama Gunung Semeru terjadi pada hari Senin, 12 Mei 2024, pukul 01.14 WIB, yang berlanjut pada pukul 01.16 WIB.
“Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 01.41 WIB dan erupsi yang keeempat terjadi pada pukul 01.50 WIB,” katanya.
Liswanto mengungkapkan jika visual letusan tidak teramati dalam 4 kali erupsi yang terjadi.
“Saat laporan kami buat, erupsi masih berlangsung," imbuhnya.
Disebutkan Liswanto, Gunung Semeru mengalami erupsi dalam beberapa kali dalam 1 hari selama beberapa hari terakhir.
Di hari Minggu, tanggal 12 Mei 2024, Gunung Semeru mengalami erupsi hingga 5 kali, yang masing-masing terjadi pada pukul 08.30 WIB, pukul 08.36 WIB, pukul 09.30 WIB dan pukul 09.26 WIB.
“Erupsi Gunung Semeru yang kelima terjadi di pukul 20.07 WIB,” ujar Sigit Rian Alfian, salah satu petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru yang lain.
Menurut Sigit, erupsi Gunung Semeru yang terjadi di pukul 20.07 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter diatas puncak gunung.
Sedangkan mengenai kolom abu, teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang tebal dan mengarah ke utara,” ucapnya.
Sigit mengungkapkan erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 milimeter dan durasi 102 detik.
Dia melanjutkan 5 kali erupsi Gunung Semeru di hari Minggu, 12 Mei 2024, untuk pengamatan visual letusan tidak teramati.
Diketahui jika hingga kini, Gunung Semeru masih ada di level III atau siaga.
Terkait hal itu, PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, yang sejauh 13 kilometer dari puncak pusat erupsi.
Warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dikarenakan rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. (*/Mey)