Manado, gemasulawesi – Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulawesi Utara, kembali memperpanjang penutupan operasionalnya.
Penutupan Bandara Sam Ratulangi ini merupakan dampak dari erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang mengakibatkan kondisi bandara sangat terpengaruh oleh abu vulkanik.
Yanti Pramono, Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, menjelaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang penutupan ini didasarkan pada hasil pengamatan aktivitas abu vulkanik Gunung Ruang dan NOTAM: A1160/24 NOTAMR A1148/24.
"Demi menjaga aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, operasional Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado ditutup sementara sampai dengan Kamis, 2 Mei 2024 pukul 12.00 Wita," ungkap Yanti Pramono dalam keterangan tertulisnya.
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado ini menjadi sorotan seiring viralnya video dan foto-foto abu vulkanik yang melanda bandara tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat jalan dan parkiran bandara yang tertutup abu vulkanik dengan tebal, memutih dan mengganggu aktivitas penerbangan.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi, Manado, Maya Damayanti, menjelaskan bahwa penutupan bandara ini dimulai sejak Selasa (30/4/2024) setelah status Gunung Ruang dinaikkan menjadi awas.
Pada hari itu, beberapa penerbangan sempat berlangsung sebelum kondisi abu vulkanik mengganggu secara signifikan operasional bandara.
Namun, situasi terkini menunjukkan bahwa abu vulkanik masih berdampak besar terhadap bandara dan kondisi penerbangan.
Maya Damayanti menyebutkan bahwa penutupan bandara ini menyebabkan ditundanya 38 pesawat arrival dan departure dengan 3.842 penumpang yang tercatat hingga pukul 22.45 Wita.
"Operasional di bandara masih terpantau tertib dan kondusif, dan kami terus melakukan antisipasi dan mitigasi terhadap dampak abu vulkanik. Bandara sudah ditutupi dengan abu vulkanik," jelas Maya Damayanti.
Proses pemantauan terus dilakukan oleh pihak bandara melalui paper test untuk mengetahui apakah masih ada abu vulkanik di sekitar Bandara Sam Ratulangi atau tidak.
Keamanan dan keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama dalam mengambil keputusan terkait penutupan sementara bandara ini.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status Gunung Ruang menjadi level IV (awas) setelah kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak pada Selasa (30/4) dini hari.
Ini menjadi dasar utama bagi pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah pengamanan, termasuk penutupan sementara Bandara Sam Ratulangi Manado. (*/Shofia)