Manado, gemasulawesi - Pihak Polresta Manado memberikan tanggapan terkait kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT), anggota Satlantas yang diduga tewas bunuh diri di Jalan Mampang Prapatan IV/ RT. 010/02 Kelurahan Tegal Jakarta Selatan.
Ipda Agus Haryono, Kasi Humas Polresta Manado, mengungkapkan bahwa kejadian ini sedang dalam penanganan lebih lanjut di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Polresta Manado telah melakukan tindakan-tindakan, salah satunya adalah menggalang dukungan untuk keluarga korban," kata Ipda Agus.
Selain itu, Polresta Manado juga telah membentuk tim yang akan berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan untuk mendalami penyebab kejadian yang menimpa anggota mereka, Brigadir RAT.
Ipda Agus juga memberikan informasi terkait keberadaan Brigadir RAT di Jakarta.
Menurutnya, saat kejadian, korban sedang mengunjungi kerabatnya di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dalam rangka cuti untuk mengunjungi kerabatnya.
Terkait informasi bahwa Brigadir RAT sudah berada di Jakarta sejak 2022, Kasi Humas Polresta Manado menyatakan bahwa pihaknya sedang dalam proses pendalaman lebih lanjut.
Informasi terbaru yang diterima adalah bahwa pihak Polres Metro Jakarta Selatan sedang melakukan pendalaman terhadap barang bukti CCTV dan jajak digital dari handphone milik korban.
Diketahui bahwa Brigadir RAT meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Terpisah, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, mengungkapkan bahwa jenazah Brigadir RAT telah diserahkan kepada keluarga setelah mereka menolak untuk melakukan autopsi.
Yossi menjelaskan bahwa keluarga secara tegas menyatakan penolakan terhadap prosedur autopsi terhadap jenazah almarhum.
"Keluarga telah memberikan pernyataan bahwa mereka tidak mengizinkan autopsi dilakukan pada jenazah almarhum RA," ujar Yossi.
Dalam konteks ini, pihak kepolisian hanya melakukan pemeriksaan luar atau visum et repertum.
Setelahnya, tim penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bekerja sama dengan tim kedokteran forensik RS Polri menyerahkan jenazah kepada keluarga korban.
"Kami hanya melakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa melibatkan autopsi, dan kemudian jenazah diberikan atau diserahkan kepada pihak keluarga," paparnya.
Yossi juga menjelaskan bahwa keluarga dari Brigadir RA sendiri telah melihat langsung kondisi jenazah sebelum proses penyerahan dilakukan. Selanjutnya, jenazah tersebut akan segera diterbangkan ke Sulawesi Utara.
"Keluarga telah menerima jenazah dan akan segera membawanya ke Bandara Soekarno-Hatta untuk kemudian diterbangkan ke Sulawesi Utara," tambahnya.
Saat ini Kapolresta Manado juga sudah berada di Jakarta atas perintah Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan guna melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Polres Metro Jakarta Selatan terkait kasus ini. (*/Shofia)
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.