Temanggung, gemasulawesi – Kabupaten Temanggung yang terletak di Provinsi Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu penghasil gula aren atau gula merah yang berkualitas.
Diketahui mempunyai rasa manis alami yang digunakan sebagai bahan penambah rasa pada makanan dan minuman, para perajin gula aren di Temanggung mengalami peningkatan permintaan selama bulan Ramadhan hingga sekitar 20 persen.
Salah satu perajin gula aren rumahan di Dusun Kluwung, Desa Kemiri Ombo, yang berlokasi di Kecamatan Gemawang, Umiyati, mengungkapkan jika pemesanan gula aren terus meningkat sejak memasuki bulan Ramadhan.
Baca Juga:
Memasuki Pertengahan Bulan Ramadhan, Pedagang Baju Bekas Mulai Bermunculan di Sumenep
Umiyati mengaku jika pada hari-hari biasa, dia hanya mampu menjual sekitar 2 kilogram gula aren.
“Namun, sekarang penjualan gula aren terus bertambah,” katanya.
Dia menambahkan jika mendekati Idul Fitri seperti sekarang, penjualan gula aren dapat mencapai sekitar lebih dari 6 kilogram setiap harinya.
Dalam kesempatan tersebut, Umiyati menyatakan jika untuk puncak pembelian biasanya terjadi 1 minggu menjelang Lebaran.
“Banyak yang membeli gula aren untuk dijadikan bahan memasak, minuman atau membuat roti,” ujarnya.
Umiyati menerangkan jika untuk proses pembuatan gula aren masih menggunakan metode tradisional.
Baca Juga:
Kembali Erupsi Hari Ini, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1000 Meter
“Untuk bahan bakar mengolah air nira yang berasal dari pohon aren juga masih menggunakan kayu bakar, sedangkan untuk pencetakan, masih memakai tempurung kelapa yang dibelah,” paparnya.
Umiyati menuturkan jika penggunaan kayu bakar dipilih dikarenakan memproduksi bara api yang tahan lama, serta mengurangi biaya operasional dalam pembuatan gula aren jika dibandingkan dengan menggunakan kompor gas.
Umiyati memaparkan jika dia menjual 1 kilogram gula aren buatannya dengan harga Rp 22.000,00.
Baca Juga:
Panen Raya Jatuh pada Bulan Ramadhan, Petani Duku di Pesisir Barat Alami Peningkatan Penjualan
Lebih lanjut, Umiyati membeberkan jika banyaknya permintaan untuk gula aren dan juga ketersediaan bahan baku yang terbatas membuat produksi dula aren menjadi sangat terbatas.
“Untuk saat ini, kami mempunyai sekitar 5 pohon aren, dimana 1 pohon aren dapat menghasilkan sekitar 2 hingga 5 liter air nira,” ucapnya.
Umiyati juga mengungkapkan jika dia telah menekuni pembuatan gula aren selama sekitar 7 tahun.
Baca Juga:
Idul Fitri Tahun 2024, Permintaan Parsel di Jember Dilaporkan Meningkat Sejak Awal Bulan Ramadhan
“Untuk dapat menghasilkan gula aren yang mempunyai kualitas tinggi, proses pembuatan memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 7 hingga 8 jam,” terangnya. (*/Mey)