Sulawesi Tengah, gemasulawesi – BPSDM Sulawesi Tengah telah Focus Group Discussion (FGD) bersama dengan BPDD Sulteng.
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Manajemen dan Operasi BPSDM Sulteng Moh Fadli mengatakan FGD ini tentang pengembangan keterampilan manajemen kedaruratan dan sosial budaya dalam risiko bencana di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kami mengadakan FGD bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Tengah pada Selasa, 30 Mei 2023 di Aula Kantor BPSDMD Sulawesi Tengah,” kata Fadli.
Ia mengapresiasi kehadiran semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, serta pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dan profesional penanggulangan bencana.
Menurutnya, FGD dirancang sebagai forum diskusi dan kolaborasi serta pertukaran pengalaman, pengetahuan dan pemahaman untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
“Ini tentang mengatasi situasi krisis dan meminimalkan risiko bencana kepemimpinan yang kuat dan memenuhi syarat untuk memainkan peran kunci dalam manajemen bencana yang efektif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Baca : Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Resmi Buka Open Turnamen Bola Voli Gubernur Cup IV 2023
Melalui diskusi ini, ia berharap dapat menemukan praktik terbaik, strategi inovatif, dan cara bekerja sama untuk meningkatkan manajemen darurat dan risiko bencana.
Akris Fattah Yunus selaku kepala BPBD Sulteng dalam keterangannya mengungkapkan acara ini ialah alternatif yang efektif untuk menghadapi bencana melalui pendidikan kebencanaan.
“Pelatihan ini juga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya peralatan untuk menghadapi situasi darurat dan memungkinkan respons yang cepat,” ungkap Akris.
Baca : Resmi Lantik PERHATI KL Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Tekankan Fungsi Pengabdian Masyarakat
Tidak hanya efektif dan melindungi masyarakat, tetapi juga meminimalisir korban jiwa dan menciptakan Sulawesi Tengah yang lebih kuat dan tangguh dalam situasi krisis.
Melalui pengarahan yang terstruktur risiko bencana dapat dikurangi dengan meningkatkan kesadaran bencana dan komunikasi darurat bencana.
“Ini berguna untuk mengoordinasikan upaya bantuan dengan komunikasi yang efektif selama bencana,” paparnya.
Dan juga menginformasikan kepada masyarakat tentang komunikasi, pengelolaan media dan penggunaan teknologi komunikasi yang tepat guna. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News