Berita parigi moutong, gemasulawesi– Tim gugus tugas penanganan virus corona Parigi Moutong atau Parimo Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut, dari hasil tracking 12 orang telah ikuti rapid test dan tiga uji Swab.
“Tracking dari tim surveillance, totalnya lima belas orang di Parimo sudah melakukan uji sampel rapid test dan uji swab terkait virus corona,” ungkap Jubir gugus tugas penanganan virus corona Parigi Moutong, Irwan SKM, di ruang kerjanya, Rabu 24 Juni 2020.
Ia mengatakan, tim surveillance melakukan Swab test kepada tiga orang keluarga inti dari kluster pasien positif corona di Kecamatan Torue. Mereka telah kontak langsung dengan pasien KAS.
Namun, hingga saat ini masih menunggu hasil Swab dari kluster Kecamatan Torue hingga beberapa hari kedepan.
“Hasilnya tergantung dari laboratorium mana akan diujikan sampelnya. Apakah di Laboratorium Kota Palu atau di Makassar,” urainya.
Ia mengatakan, uji Swab akan dilakukan sebanyak dua kali dalam dua minggu. Semoga, hasilnya juga negatif.
Kemudian, yang di Kecamatan Balinggi walaupun masuk data Kota Palu namun karena ada yang sempat kontak itu sudah dilakukan rapid test sebanyak 12 orang dan hasilnya non raktif.
“Karena hasil rapid test 12 orang kluster Kecamatan Balinggi hasilnya negatif, maka tidal lagi dilakukan Swab test,” tuturnya.
Hingga saat ini, sudah ada tiga Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona menjalani perawatan di Diklat BKPSDM Parimo.
Sebelumnya, gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebutkan, dua orang terkonfirmasi positif virus corona.
Dua orang di Parigi Moutong terkonfirmasi virus corona yaitu satu orang memiliki KTP Bali, tinggal bersama familinya di Kecamatan Torue. Dan satunya lagi memiliki identitas kependudukan Parimo alamat Kecamatan Balinggi.
“Warga dengan KTP Bali itu, berinisial KAS (22 tahun),” ungkap Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Parimo, Irwan SKM, saat press conference, di Sekretariat Gugus Tugas Diklat Parimo, Senin 22 Juni 2020.
Riwayatnya, KAS selama tiga tahun berturut-turut berdomisili di Bali. Barulah pada dua bulan terakhir ia berada di Kecamatan Torue, keperluan mengunjungi familinya.
KAS diketahui terpapar virus corona, setelah melakukan uji Swab secara mandiri. Untuk memenuhi persyaratan perjalanan menggunakan pesawat kembali ke Bali.
“SWAB dilakukan pada 17 Juni 2020. Dan hasilnya terkonfirmasi positif,” singkatnya.
Ia mengatakan, belum bisa dipastikan dimana letak persis KAS terkontaminasi virus corona.
Komunikasi dengan Dinkes Kota Palu, Dinkes Sulteng dan Kemenkes, penentuan lokasi pasien positif corona, pendataannya itu berdasarkan masa inkubasi virus.
Masa inkubasi virus itu selama 14 hari. Sehingga, lokasi aktivitas terakhir selamaperiode inkubasi itulah, sebagai dasar penentuan lokasi terkontaminasi. Makanya, KAS terdata di Parigi Moutong.
“Tim surveillance akan melakukan tracking kepada keluarga ataupun lokasi sekitar pasien terkonfirmasi corona di Kecamatan Torue,” terangnya.
Berdasarkan hasil koordinasi, pada Selasa 23 Juni 2020 KAS pasien positif corona akan dijemput. Dan keluarga akan menjalani uji rapid ataupun Swab.
Sebagai langkah awal, KAS akan dimasukkan di fasilitas pondok perawatan di Balai Diklat Parimo. Sambil menunggu perkembangan kondisi pasien, untuk mengambil keputusan akan dialihkan ke Rumah Sakit Rujukan atau tidak.
Satu Orang Positif Corona KTP Parimo Dirawat di RSUD Undata
Sementara itu, satu pasien memiliki KTP Parimo asal Kecamatan Balinggi berinisial IMS (50 tahun) saat ini sedang dirawat di Undata.
“Melihat masa inkubasi pasien di RSUD Undata. IMS sudah dirawat dan berada di Kota Palu sejak tanggal 28 Mei 2020. Maka, bila diakumulasikan sudah 26 hari berada di Kota Palu,” tegasnya.
Setelah berkonsultasi dengan gugus tugas penanganan covid-19 Sulawesi Tengah dan Kota Palu, IMS masuk dalam data terkonfirmasi positif corona Kota Palu.
IMS selama 26 hari di Kota Palu, untuk keperluan mendampingi istri berobat jalan penyembuhan penyakit kanker kolon.
Diketahui, sejak tanggal 28 Mei 2020 ke Kota Palu, IMS sempat balik ke Parigi Moutong pada tanggal 30 Mei 2020. Namun, langsung balik ke Kota Palu. Semenjak itu, IMS sudah tidak pernah lagi balik ke Parigi.
“Sehingga, dengan melihat riwayat perjalanan dan masa inkubasinya, IMS tidak terkontaminasi virus di Parigi Moutong,” urainya.
Diharapkan, kepada warga untuk menginfokan kepada tim gugus tugas penanganan covid-19.
Kalau ada orang riwayat kontak langsung dengan KAS dan IMS pasien terkonfirmasi virus corona. Untuk melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus corona.
“Perlu diketahui, tidak semua yang terpapar virus corona itu menunjukkan gejala sakit. Sehingga, perlu untuk selalu berhati-hati. Namun, juga tidak menimbulkan paranoid atau ketakutan berlebihan,” tutupnya.
Laporan: Muhammad Rafii