Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pemerintah melalui Kemenparekraf disebutkan memiliki cara dalam menangkal resei ekonomi global.
Dilaporkan Kemenparekraf jika hal tersebut adalah potensi peredaran uang di sektor pariwisata dan juga ekonomi kreatif.
Menurut Kemenparekraf, itu apabila target wisatawan domestik di tahun 2024 tercapai dan melampaui angka lebih dari Rp 2.000 triliun.
Disebutkan jika angka tersebut diperoleh melalui asumsi terpenuhinya target wisatawan dari dalam negeri atau domestik sebanyak 1,25 miliar rupiah.
“Ini dengan masing-masing individu menghabiskan sekitar 2 juta rupiah untuk akomodasi hotel, transportasi, makan dan juga paket wisata,” ujar Dwi Marhen Yono, yang merupakan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf.
Dia menambahkan jika wisatawan mancanegara ditargetkan sekitar 17 juta kunjungan.
Dwi melanjutkan jika untuk perhitungannya jika 1 miliar rupiah, masing-masing wisatawan membelanjakan uangnya sekitar 2 juta rupiah untuk transportasi, menginap dan juga paket wisata, maka akan ada Rp 2.000 triliun uang yang akan berputar di sektor ekonomi kreatif dan juga pariwisata.
“Itu adalah ‘jamu semangat’ yang menjadi target normal dari kami,” katanya.
Dwi menyatakan bahwa untuk dapat memenuhi target pergerakan wisatawan domestik yang dapat menghasilkan keuntungan untuk devisa negara, diperlukan kolaborasi.
“Juga dibutuhkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, seperti misalnya Kemenhub dan Astindo (Asosiasi Travel Agent Indonesia),” ucapnya.
Untuk ini, Dwi menerangkan jika pihak Kementerian Perhubungan dapat membantu melalui pemenuhan infrastruktur transportasi, baik melalui udara, darat dan juga laut.
“Sehingga akan memberikan kenyamanan dalam moda transportasi yang dapat menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik untuk dapat menghabiskan uangnya di bidang pariwisata Indonesia,” jelasnya.
Dwi menuturkan jika oleh karena itu, Kemenparekraf meminta kepada Astindo untuk dapat menggerakkan wisatawan antar daerah.
“Kami juga meminta pihak Kementerian Perhubungan untuk dapat membantu transportasi darat, laut dan udara, karena masalah kami ada di seat capacity,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Novie Riyanto, yang merupakan Sekjen Kemenhub menyebutkan pihaknya akan bekerja keras dengan pihak maskapai dan juga bandara untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. (*/Mey)