Kemiskinan Tak Kunjung Selesai, Menko PMK Sebut Sistem Pukul Rata Tidak Dapat Diterapkan

Ket. Foto: Menko PMK Menyatakan Jika Sistem Pukul Rata Tidak Dapat Diterapkan Karena Hingga Kini Kemiskinan Tidak Kunjung Selesai
Ket. Foto: Menko PMK Menyatakan Jika Sistem Pukul Rata Tidak Dapat Diterapkan Karena Hingga Kini Kemiskinan Tidak Kunjung Selesai Source: (Foto/Instagram/@muhadjir_effendy)

Nasional, gemasulawesi – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menko PMK, Muhadjir Effendy, menyatakan jika salah satu penyebab persoalan kemiskinan yang tidak kunjung tuntas adalah akibat sistem pukul rata yang diterapkan dalam hal  pembagian bantuan.

Menurut Menko PMK, Muhadjir Effendy, sistem pukul rata tidak dapat diterapkan dikarenakan biaya hidup di 1 wilayah dengan wilayah lainnya di Indonesia berbeda.

Menko PMK, Muhadjir Effendy, menerangkan jika sekarang ini hal tersebut masih dipukul rata.

Baca Juga:
Dapat Dukungan Internasional, Menteri LHK Tekankan Pentingnya Indonesia Terus Tunjukkan Keseriusan dalam Upaya Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca

Dia mencontohkan anggaran PKH atau program keluarga harapan mulai dari Sabang hingga Merauke itu sama.

“Padahal, kita semua tahu, jika biaya hidup di Papua dan Jawa itu berbeda,” ujarnya.

Hal tersebut dikatakan Menko PMK setelah rapat tingkat menteri yang membahas program percepatan penanggulangan kemiskinan yang bertempat di Istana Wapres.

Baca Juga:
Minta Jajarannya Buat Resume, AHY Pimpin Rapat Pertama Sebagai Menteri ATR Hari Ini

Dia juga mengambil contoh lainnya, yakni pembangunan proyek gudang pangan di Distrik Sinak yang terletak di Papua.

Diketahui jika proyek tersebut dilakukan bekerja sama dengan TNI.

“Alokasi anggaran untuk pembangunan gudang pangan tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur yang sama di Pulau Jawa,” katanya.

Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi di BPPD Sidoarjo, KPK Dikabarkan Telah Memeriksa 3 Orang Saksi

Muhajdir menerangkan sebagai contohnya, untuk membangun bangunan tersebut di Pulau Jawa membutuhkan dana sekitar 25 miliar rupiah, sedangkan di Papua dibutuhkan misalkan dana sekitar 70 miliar rupiah.

Lebih lanjut, Muhadjir juga menyoroti perbedaan harga kebutuhan pokok seperti beras di Pulau Jawa dengan wilayah Papua pegunungan.

“Untuk di Papua, harga 1 kilogram berasnya sekitar 40 ribu rupiah hingga 50 ribu rupiah,” ucapnya.

Baca Juga:
Jadi Pelabuhan Peti Kemas Terbesar Kedua di Indonesia, Presiden Jokowi Dilaporkan Lakukan Peresmian Makassar New Port

Muhadjir menerangkan jika menurut data yang dimilikinya, sekitar 75 kabupaten atau kota yang mengalami kemiskinan ekstrim dan dominan ada di kawasan Indonesia bagian timur.

“Pemerintah Indonesia nantinya akan mengambil jalan tengah dengan menetapkan variasi anggaran untuk bantuan berdasarkan pada wilayahnya,” jelasnya.

Menurut Muhadjir, hal tersebut juga berdasarkan pada arahan Presiden Jokowi untuk mulai dapat melakukan penghitungan perbedaan alokasi anggaran bantuan. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bertujuan Tingkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat, Presiden Jokowi Dilaporkan Resmikan SPAL DT Losari di Makassar

Hari ini, tanggal 22 Februari 2024, Presiden Jokowi dilaporkan meresmikan SPAL-DT Losari di Makassar, Sulawesi Selatan.

Banjir di Demak Belum Juga Surut, Warga Kini Keluhkan Gatal Karena Air yang Berubah Warna dan Berlumut

Warga kini mengeluhkan gatal-gatal akibat air yang berubah warna dan juga berlumut dikarenakan banjir di Demak yang belum juga surut.

Harga Beras Terus Naik, Gibran Sebut Telah Lakukan Langkah Intervensi dengan Menggelar Operasi Pasar

Mengantisipasi harga beras yang terus naik, Gibran Rakabuming Raka menyatakan telah melakukan langkah intervensi dengan operasi pasar.

Jadi yang Pertama di Indonesia, BRIN Akan Lakukan Investigasi Mendalam Angin Puting Beliung Rancaekek

Menurut laporan, BRIN dikabarkan akan melakukan investigasi mendalam peristiwa angin putting beliung yang terjadi di Rancaekek.

Tinjau Lokasi Puting Beliung di Rancaekek, PJ Gubernur Jabar Sampaikan Rasa Prihatin

PJ Gubernur Jawa Barat mengungkapkan rasa prihatinnya atas bencana puting beliung yang melanda wilayah Rancaekek.

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;