Nasional, gemasulawesi – Dalam konferensi pers yang dilakukan kemarin, tanggal 15 Februari 2024, di kantor BPS, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jika nilai ekspor batu bara pada bulan Januari 2024 mencapai 2,41 miliar USD.
Diketahui jika nilai ekspor batu bara tersebut turun dari posisi bulan Desember 2023 sekitar 19,68%.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan nilai ekspor batu bara yang terjadi pada bulan Januari 2023, kontraksi yang terjadi sekitar 29,76%.
Menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, nilai ekspor batu bara turun sekitar 590,1 juta USD.
“Penurunan ekspor batu bara yang terjadi, terutama secara bulanan, disebabkan penurunan volume dan juga penurunan harga,” katanya.
Amalia menambahkan jika secara volume, terjadi penurunan sekitar 18,06%, sedangkan jika secara nilai turun sekitar 19,68%.
Baca Juga:
Sidang Vonis Kasus Pungli, Dewan Pengawas KPK Jatuhkan Sanksi Berat untuk 12 Orang Pegawai
Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan jika di dalam pasar global terdapat penurunan tren dari harga batu bara ini lebih dikarenakan oleh penurunan dari harga lebih dalam.
“Kinerja ekspor batu bara ini ikut memberikan pengaruh untuk ekspor sektor pertambangan dan yang lainnya,” paparnya.
Amalia menerangkan jika berdasarkan catatan BPS, ekspor pertambangan dan yang lainnya menunjukkan sekitar 3,68 miliar USD di bulan Januari 2024.
Dia membeberkan jika dilihat secara tahunan kontraksi yang terjadi sekitar 2,54%, sedangkan jika secara bulanan, penurunan yang terjadi sekitar 23,93%.
Amalia melanjutkan, jika secara keseluruhan, untuk nilai ekspor Indonesia di bulan Januari 2024, diketahui mencapai 20,52 miliar USD.
“Ini turun sekitar 8,34% dibandingkan dengan ekspor pada bulan Desember 2023,” terangnya.
Baca Juga:
Tanggapi Kelangkaan Beras yang Terjadi, Presiden Jokowi Sebut Akan Tunjukkan Stok Masih Banyak
Selain itu, menurut Amalia, jika untuk ekspor non migas di bulan Januari 2024 mencapai sekitar 19,13 miliar USD, yang berarti turun 8,54% dibandingkan dengan bulan Desember 2023.
“Ini juga turun 8,20% jika dibandingkan dengan ekspor non migas di bulan Januari 2023,” tandasnya.
Di sisi lain, dari 10 komoditas dengan nilai ekspor non migas yang paling besar pada bulan Januari 2024, bahan bakar mineral menjadi komoditas dengan penurunan paling besar dibandingkan dengan bulan Desember 2023. (*/Mey)