Nasional, gemasulawesi – Diketahui jika kemarin, tanggal 14 Februari 2024, Presiden Jokowi melakukan pemanggilan untuk sejumlah menteri yang berada di Kabinet Indonesia Maju ke Istana Negara pada malam hari.
Pemanggilan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi tersebut dilaporkan terjadi saat hitung cepat suara atau quick count berlangsung.
Salah satu menteri yang dipanggil oleh Presiden Jokowi adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Bahlil Lahadalia.
Dalam pertemuannya dengan sejumlah wartawan setelah bertemu dengan Presiden Jokowi, Menteri Investasi mengakui jika pertemuan tersebut untuk membahas investasi setelah pilpres diadakan.
“Saya membicarakan investasi dengan Presiden Jokowi karena setelah pilpres selesai, investasi tidak boleh hanya wait and see lagi,” ujarnya.
Bahlil menyebutkan jika investasi yang harus tertahan akibat gelaran pilpres harus sesegera mungkin dilakukan pengejaran.
“Hal ini dikarenakan Presiden Jokowi mempunyai target sekitar 1.650 trilyun rupiah di tahun 2024 sekarang,” jelasnya.
Menurut Bahlil Lahadalia, iklim investasi yang wait and see kemungkinan akan terus berlanjut jika pilpres dilakukan hingga 2 putaran.
“Oleh karena itu, saya memilih untuk mendukung pilpres 1 putaran sehingga target investasi yang telah ditentukan sebelumnya dapat terealisasi,” terangnya.
Baca Juga:
Mengenai Menkopolhukam Definitif, Presiden Jokowi Akui Belum Putuskan Namanya
Bahlil mengungkapkan jika pilpresnya dilangsungkan selama 2 putaran, target kemungkinan tidak akan tercapai.
“Tetapi, jika pilpres berlangsung hanya 1 putaran, maka mudah-mudahan tercapai,” paparnya.
Mengenai hasil hitung cepat yang dilaporkan memenangkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Bahlil menekankan jika dia yakin jika Presiden Jokowi sebagai negarawan memiliki keyakinan jika hal itu merupakan kemenangan rakyat Indonesia.
“Mungkin Presiden Jokowi akan berpandangan jika ini bukan hanya kemenangan dari pasangan nomor urut 2, karena ini adalah untuk kebaikan negara Indonesia,” imbuhnya.
Menteri Investasi menyampaikan jika Presiden Jokowi memiliki perasaan yang sama dengan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.
“Yaitu, bahwa urusan pilpres itu diserahkan kepada masyarakat Indonesia,” bebernya.
Bahlil menegaskan jika ada persoalan yang merasa tidak puas, dapat melalui mekanisme prosedur yang sebelumnya telah ditentukan. (*/Mey)