Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, dalam libur panjang peringatan Isra Mi’raj dan Imlek tahun ini, terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta api di wilayah Daop 9 Jember.
Laporan yang sama menyebutkan jika menurut data manajemen KAI Daop 9 Jember, tiket sebanyak 9.170 tiket keberangkatan yang disediakan untuk berbagai tujuan juga telah ludes terjual.
Sedangkan untuk peningkatan, dilaporkan terjadi peningkatan penumpang sekitar 33 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Untuk hari biasa, jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Jember diketahui sekitar 5.000 orang penumpang.
Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyebutkan pada hari Jumat pagi ini, jika jumlah penumpang masih akan terus bertambah dikarenakan pemesanan tiket yang dilakukan online.
“Untuk pesanan tiket paling banyak saat libur panjang kali ini, yakni pada kereta Probowangi untuk jurusan Banyuwangi-Surabaya,” ujarnya.
Baca Juga:
Jadwal Ulang Pemeriksaan Bupati Sidoarjo, KPK Yakini Keterangannya Dapat Membuat Terang Kasus
Cahyo menambahkan selain itu, penumpang juga banyak melakukan pemesanan tiket untuk kereta Tawang Alun jurusan Ketapang-Malang, kereta Wijaya Kusuma untuk jurusan Ketapang Cilacap, serta kereta Sritanjung dengan jurusan Ketapang-Yogyakarta.
Menurut Cahyo, meskipun terjadi peningkatan penumpang, namun, jadwal keberangkatan kereta api yang berjumlah 20 masih berjalan seperti biasa.
“Tidak ada penambahan untuk jadwal keberangkatan, baik untuk kereta api jarak jauh atau kereta api lokal,” katanya.
Di sisi lain, dikarenakan libur panjang, sejumlah ruas jalan tol regional nusantara juga mengalami peningkatan untuk volume lalu lintas.
Truly Nawangsasi yang merupakan Senior General Manager Jasa Marga Nusantara Tollroad Regional Division, menyatakan jika peningkatan volume lalu lintas tersebut terjadi di hari Rabu.
Sementara itu, di ruas tol Cipularang Purwakarta yang menuju ke Bandung dari arah Jakarta, saat memasuki hari Kamis siang, dilaporkan terjadi lonjakan jumlah kendaraan.
Kemacetan panjang terjadi hingga 5 kilometer dan menyebabkan ribuan kendaraan terjebak.
Diketahui jika kendaraan-kendaraan tersebut hanya dapat berjalan merayap dikarenakan macet, atau kadang terhenti.
Salah satu faktor lain yang juga disebutkan memperparah kemacetan adalah kontur jalan yang menanjak yang terjadi sejak kilometer 83 wilayah Jatiluhur. (*/Mey)