Tabrakan, Petugas Beberkan Kronologi Kecelakaan KA Turangga Versus KA Commuter Line Baraya Versi Dirinya

Ket. Foto: Seorang Petugas Menceritakan Kronologi Kecelakaan  KA Turangga dengan KA Commuter Line  (Foto/X/@aseprivva)
Ket. Foto: Seorang Petugas Menceritakan Kronologi Kecelakaan KA Turangga dengan KA Commuter Line (Foto/X/@aseprivva) Source: (Foto/X/@aseprivva)

Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 5 Januari 2024 pagi, diketahui jika terjadi kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya (Baraya) yang menyebabkan beberapa orang tewas dan yang lainnya harus mengalami luka-luka.

Salah satu petugas kebersihan KA Turangga, Rendi Juni Wardani, mengungkapkan kronologi tabrakan KA Turangga dengan KA Commuter Line versi dirinya.

Laporan menyebutkan bahwa kecelakaan antara KA Turangga dengan KA Commuter Line terjadi pada pukul 06.30 WIB di jalur petak Cicalengka-Haurpugur yang berada di kilometer 181.

Baca Juga: Petugas Minta Warga Tinggalkan Lokasi Tabrakan, Masinis dan Asisten KA Turangga Dibawa ke RS AMC Cileunyi

Saat tabrakan terjadi, Rendi menyampaikan dia sedang membersihkan toilet yang berada di gerbong paling belakang di rangkaian kereta KA Turangga.

Rendi menyebutkan dia kemudian merasakan guncangan yang mendadak terjadi sehingga dia merasakan ada hal tidak beres yang terjadi.

“Tiba-tiba saja terjadi adu banteng, yang getarannya terasa hingga ke belakang,” katanya.

Baca Juga: 4 Tewas, Jasa Raharja Akan Berikan Bantuan Dana untuk Korban Tabrakan KA Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya

Rendi mengakui dia merasakan getaran yang cukup lama dan suasana di dalam kereta mendadak menjadi gelap karena lampu padam.

“Saya juga mendengar para penumpang berteriak,” akunya.

Petugas kebersihan KA Turangga tersebut memaparkan gerbong yang menjadi tempatnya berada saat itu tidak sampai terguling sehingga dia dapat keluar dari gerbong tanpa harus bersusah payah.

Baca Juga: Seluruhnya Petugas, Korban Tewas Tabrakan KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Bertambah Jadi 4 Orang

Dilaporkan jika akibat kecelakaan itu, 3 gerbong KA Commuter Line Baraya anjlok, dan 8 gerbong KA Turangga mengalami anjlok yang sama.

“Saya saat itu juga ikut membantu proses evakuasi penumpang yang masih berada di dalam kereta,” jelasnya.

Saat kejadian, KA Turangga sedang mengangkut 264 orang penumpang, sedangkan KA Commuter Line Baraya berjumlah 191 orang.

Baca Juga: Penumpang Menumpuk di Stasiun Bandung, 28 Orang Terluka Akibat Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya

Di sisi lain, kondektur KA Turangga, Diki Ramdani, menyampaikan terjadi benturan keras, namun, setelahnya dia tidak sadar.

“Saat tabrakan terjadi, saya sedang berada di gerbong lokomotif dan saat benturan terjadi, saya langsung memastikan seluruh penumpang dalam keadaan aman,” ucapnya.

Diki diketahui mengalami luka di paha kanan dan betis kirinya akibat kecelakaan yang membuat 4 orang petugas kereta api tewas tersebut. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Listrik Dipadamkan di KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Saksi Ungkap Soal Dugaan Sinyal Penyebab Tabrakan

Saksi yang juga menjadi penumpang mengungkapkan tentang dugaan sinyal manual penyebab tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya.

KAI dan KNKT Investigasi Penyebab Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya, Penumpang: Benturan Sangat Kuat!

Penumpang KA Turangga yang bertabrakan dengan KA Lokal Bandung Raya sebut benturan terjadi sangat keras saat kejadian terjadi.

Penumpang Dievakuasi Lewat Pesawahan, 3 Orang Tewas Akibat Tabrakan KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya

Laporan terbaru menyebutkan tabrakan antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya menyebabkan 3 orang tewas di tempat.

105 Orang Mengungsi, Pemerintah Diminta Beri Perlindungan dan Pelayanan Terbaik untuk WNI Korban Gempa Jepang

Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah untuk melindungi dan memberikan pelayanan untuk WNI korban gempa Jepang sebaik mungkin.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;