Nasional, gemasulawesi - Kemarin, tanggal 12 Desember 2023, Direktur Jenderal Pelayanan Kementerian Kesehatan RI, Azhar Jaya, menyatakan jika pemerintah sedang membuka kemungkinan dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 booster ketiga.
Disebutkan Azhar Jaya, jika kemungkinan dilakukan vaksinasi booster ketiga Covid-19 ini dilakukan dikarenakan trend kenaikan kasus Covid-19 yang meningkat setiap minggunya akhir-akhir ini.
Namun, Azhar Jaya menyebutkan meski kasus Covid-19 meningkat, namun, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) lebih rendah dibandingkan dengan gelombang Covid-19 yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Azhar menegaskan pemerintah telah siap untuk membuka vaksinasi massal kembali kepada masyarakat di seluruh Indonesia.
“Vaksinasi booster ketiga sedang dalam proses,” katanya.
Selain itu, Azhar menegaskan jika dalam waktu dekat ini, pihaknya juga akan kembali melakukan survei antibodi yang dilaksanakan untuk melihat seberapa besar kekebalan yang masih dimiliki masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Peringatan Hakordia, Nawawi Pomolango Sebut Teknologi Dapat Meminimalisir Perilaku Koruptif
“Salah satu kabar baik yang kami terima adalah sekitar 90% pasien Covid-19 sekarang ini hanya mengeluhkan gejala ringan,” katanya.
Diketahui jika virus Covid-19 yang menyebar sekarang ini adalah subvarian Omicron baru varian EG.5.
Covid-19 varian tersebut juga disebut dengan nama Covid-19 varian Eris.
“Angka fatalitas dari varian Eris lebih rendah dibandingkan dengan varian virus Covid-19 yang sebelumnya,” ujarnya.
Namun, Azhar menyampaikan jika pemerintah tetap memberikan himbauan untuk masyarakat agar menggunakan masker atau menerapkan PHBS untuk mencegah penyebaran yang lebih masif.
Azhar menuturkan jika vaksinasi Covid-19 akan dilakukan terlebih dahulu di daerah yang kasusnya tinggi.
Baca Juga: Sidang Pra Peradilan, Kuasa Hukum Firli Bahuri Bantah Seluruh Eksepsi
“Seperti misalnya DKI Jakarta yang dalam sepekan ini kenaikannya hingga 40%,” jelasnya.
Selain itu, menurut laporan, Dinkes DKI Jakarta baru-baru ini juga mengumumkan 2 kasus kematian akibat Covid-19 setelah berbulan-bulan nihil.
Di sisi lain, Dinkes DKI Jakarta juga mengungkapkan jika kasus kematian tersebut keduanya merupakan pasien lansia dan juga memiliki penyakit komorbid.
“Salah satunya bahkan belum pernah menjalani vaksinasi Covid-19 sama sekali sejak awal,” terang salah satu perwakilan Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama. (*/Mey)