Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 12 Desember 2023, dalam peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia atau Hakordia, Nawawi Pomolango yang diketahui kini menjabat sebagai Ketua KPK sementara menyebutkan jika perbuatan korupsi masih sering terjadi di daerah.
Nawawi Pomolango lantas menyatakan jika salah satu solusi yang dapat ditempuh untuk meminimalisir praktek korupsi di daerah adalah dengan pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang saat ini.
Nawawi Pomolango menambahkan jika sinergitas dan penggunaan teknologi informasi dalam memberantas koruspi sejatinya adalah suatu keharusan yang harus dilakukan oleh semua orang.
Nawawi lantas mencontohkan fenomena seperti uang ketok yang disinyalir dilakukan oleh oknum anggota DPRD untuk mengesahkan APBD.
“Terdapat juga contoh dalam hal pelayanan publik seperti penerbitan izin atau rekomendasi yang dibutuhkan di tingkat pusat ataupun daerah,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Nawawi mengakui jika KPK memanfaatkan IT hingga teknologi pemerintahan.
Baca Juga: Sidang Pra Peradilan, Kuasa Hukum Firli Bahuri Bantah Seluruh Eksepsi
“Hal itu pihak kami lakukan untuk memperbaiki sistem yang ada dan telah selama ini dimiliki, serta untuk mempersulit peluang mereka yang ingin atau sedang melakukan korupsi,” ujarnya.
Mengenai fenomena uang ketok yang banyak terdapat di daerah, Nawawi kemudian menyinggung proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Lampung yang dikatakan pernah membuat Presiden Jokowi kecewa.
“Penyerapan anggaran pemerintah juga faktanya masih sangat rendah dan selalu menjadi masalah untuk setiap tahunnya,” jelasnya.
Di peringatan Hakordia tersebut, Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, juga mengungkapkan permintaannya kepada para istri pejabat dan juga menteri untuk mengingatkan suami mereka untuk tidak melakukan korupsi.
“Karena perilaku korupsi dapat saja pemicunya berasal dari permintaan dari keluarga mereka sendiri,” terangnya.
Johanis menegaskan KPK tidak akan pandang bulu dan siapapun orangnya, KPK tetap akan melakukan penahanan.
Baca Juga: Dapat Tambahan Kuota Haji 20 Ribu, Presiden Jokowi Akui Lobi Dilakukan Saat Jamuan Makan Siang
“Selain itu, saya juga meminta semua pihak untuk sama-sama berusaha menciptakan zero corruption atau bebas korupsi sebelum Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Dia menekankan jika hal tersebut harus diusahakan dan jangan menunggu tahun 2024 terlebih dahulu. (*/Mey)