Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika militer penjajah Israel melanjutkan operasi mereka di dalam dan sekitar RS Al Shifa di Jalur Gaza.
Diketahui jika operasi di RS Al Shifa telah dilakukan oleh pasukan penjajah Israel selama beberapa hari terakhir.
3 bangunan tempat tinggal dikabarkan telah hancur akibat serangan udara besar-besaran di wilayah sekitar RS Al Shifa.
Baca Juga:
Tewaskan 15 Orang, Pasukan Penjajah Israel Targetkan Rumah Keluarga di Kota Gaza
Selain itu, banyak orang yang juga terluka dalam serangan tersebut dan penangkapan massal dilaporkan setelah penggerebekan tersebut.
Sebelumnya, setelah mengalami penggerebekan dan penyerbuan pada beberapa waktu yang lalu, RS Al Shifa diketahui perlahan pulih dan dapat mulai memberikan perawatan dasar untuk yang terluka.
Namun, karena mendapatkan serangan kembali dari pasukan penjajah Israel, saat ini, RS Al Shifa telah tidak dapat digunakan kembali.
Militer penjajah Israel masih bersikeras jika mereka melakukan operasi di dalam rumah sakit berdasarkan informasi intelijen yang diterima mereka dan mengklaim jika terdapat anggota Hamas di dalamnya.
Namun, disebutkan jika tidak ada bukti yang diberikan oleh militer penjajah Israel mengenai klaim tersebut.
Di sisi lain, warga sipil di Rafah secara efektif terpojok ketika serangan penjajah Israel mulai terjadi.
Baca Juga:
Ancaman Kelaparan, Salah Satu Pejabat UNICEF Serukan Pembukaan Semua Penyeberangan ke Jalur Gaza
Salah seorang pengungsi Palestina di Rafah menyampaikan jika militer penjajah Israel mengatakan kepada warga Palestina jika Rafah merupakan wilayah yang aman.
“Namun, tidak ada wilayah yang aman,” katanya.
Dia mengungkapkan jika pasukan penjajah Israel melakukan serangan dari segala arah dan juga tidak peduli dengan orang lain.
“Kami mengungsi beberapa kali sejak perang dimulai dan sekarang kami sejujurnya tidak tahu kemana harus pergi,” ujarnya.
Jumlah korban tewas di Jalur Gaza kini lebih dari 31.000 orang sejak perang dimulai di tanggal 7 Oktober 2023 dan dengan terpojoknya orang-orang yang berlindung di Rafah, angka kematian ini diperkirakan akan bertambah jika serangan penjajah Israel, baik yang dilakukan melalui darat atau laut, terus dilanjutkan.
Selain itu, lebih dari 70 ribu orang warga Palestina juga dinyatakan terluka. (*/Mey)