Internasional, gemasulawesi – Nadeine Asbali yang merupakan seorang guru sekolah menengah di London, Inggris, baru-baru ini menyatakan jika para pemimpin Muslim, selebritis dan juga influencer yang memilih untuk diam saat perang Palestina berlangsung tidak menunjukkan representasi Muslim.
Nadeine Asbali menyebutkan jika sebelumnya dia pernah mengemukakan gagasan tentang representasi Muslim yang memiliki arti atau yang benar-benar mempunyai arti.
Terkait representasi Muslim, Nadeine Asbali mengungkapkan jika di masa remajanya dahulu, salah satu pahlawan untuknya adalah wanita-wanita yang mengenakan hijab yang mengubah seluruh platform yang mereka punya untuk menjadi orang pertama yang melakukan sesuatu.
“Saat saya akhirnya menjadi seorang ibu, saya merasakan ketertarikan yang tinggi pada wanita Muslim yang mengunggah postingan tentang pola pengasuhan yang lembut yang mereka terapkan kepada anak-anak mereka,” akunya.
Dia menambahkan jika itu mereka lakukan dengan memposting beberapa hal yang lain, seperti suka duka mereka harus hidup dengan anak kecil dan juga harus menghadapi islamofobia.
“Namun, kini rasanya menyedihkan melihat beberapa orang yang dulu saya kagumi memposting satu hal yang berkaitan dengan Palestina dan kemudian akan beralih ke konten liburan yang sedang mereka lakukan,” katanya.
Baca Juga:
Tempat Warga Sipil Terjebak, Tank Penjajah Israel Dilaporkan Tembaki RS Nasser di Khan Younis
Nadeine Asbali menegaskan jika saat ini, komunitas Muslim mungkin merasakan kemarahan yang amat sangat karena pembantaian yang terus berlangsung di Palestina dengan penjajah Israel sebagai pelaku utamanya.
“Jika Anda meniti karier dengan kemusliman anda, namun, tetap diam saat menyaksikan rakyat Palestina mati dibom, kelaparan atau dihancurkan, maka sesungguhnya yang dapat saya katakan jika Anda bukanlah perwakilan dari komunitas Muslim sama sekali,” tekannya.
Menurut Nadeine Asbali, rakyat Palestina menggunakan keterbatasan yang mereka punya untuk merekam penderitaan yang mereka alami di tengah-tengah kurangnya koneksi internet.
Baca Juga:
Penolakan Akses Kemanusiaan, Kantor Kemanusiaan PBB Peringatkan Gaza Akan Mati Kehabisan Darah
“Semua itu dikirimkan kepada komunitas Muslim di seluruh dunia sebagai pesan harapan bahwa itu semua akan membuat perbedaan nantinya,” jelasnya.
Total korban jiwa akibat perang Palestina telah mencapai angka 25 ribu jiwa dengan puluhan ribu lainnya juga mengalami berbagai luka, baik luka parah atau hanya luka ringan. (*/Mey)