Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, Klub Tahanan Palestina mengeluarkan peringatannya bahwa penyakit timbul dan menyebar di antara tahanan Palestina yang banyak ditahan di sejumlah penjara penjajah Israel.
Menurut Klub Tahanan Palestina, penyebaran penyakit tersebut timbul karena kondisi sel yang penuh sesak dan juga kondisi sanitasi yang memburuk karena perang yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 di Jalur Gaza.
Klub Tahanan Palestina menyebutkan jika menurut data yang mereka punya yang didapatkan melalui kesaksian warga Palestina yang sebelumnya dibebaskan dari penjara penjajah Israel, terdapat penyebaran penyakit kulit di antara para tahanan.
“Ini menunjukkan kepadatan sel penjara di penjara-penjara penjajah Israel, kurangnya akses para tahanan terhadap air bersih yang mereka butuhkan dan juga kekurangan pakaian bersih yang mereka derita karena penyitaan produk-produk kebersihan oleh penjajah Israel,” jelas salah satu perwakilan mereka.
Klub Tahanan Palestina menambahkan jika hal tersebut memaksa para tahanan Palestina untuk mencuci pakaian yang mereka punya sekarang dan memakainya saat keadaan pakaian-pakaian tersebut masih basah.
“Sejak tanggal 7 Oktober 2023, penjajah Israel juga meningkatkan jumlah tahanan Palestina untuk per selnya hingga mencapai 10 orang untuk per sel,” ujarnya.
Menurut Klub Tahanan Palestina, ini adalah satu yang menyebabkan kondisi sanitasi yang semakin parah untuk para tahanan tersebut.
Seorang sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya di Asosiasi Dukungan Tahanan Addameer Palestina membeberkan jika kondisi sanitasi di penjara-penjara penjajah Israel telah memburuk dengan cepat di 3 bulan terakhir hingga akhirnya sekarang mencapai titik kritis.
“Sejak perang dimulai, toko-toko penjara yang dikenal dengan Cantine ditutup penjajah Israel,” terangnya.
Dia memaparkan jika toko-toko tersebut merupakan tempat para tahanan Palestina biasa membeli produk-produk kebersihan dan juga makanan tambahan untuk mereka sendiri.
“Selama 3 bulan ini, para tahanan Palestina tidak mampu membeli apapun seperti yang biasanya mereka lakukan dan hanya dapat bergantung pada apa yang disediakan penjara untuk mereka,” imbuhnya. (*/Mey)