Sebut Masih Lebih Baik dari Negara Lain, Menko Airlangga Ungkap Sektor Manufaktur Indonesia Masih Cenderung di Level Ekspansif

Ket. Foto: Menko Airlangga Hartarto Menyampaikan Sektor Manufaktur di Indonesia Masih Cenderung di Level Ekspansif
Ket. Foto: Menko Airlangga Hartarto Menyampaikan Sektor Manufaktur di Indonesia Masih Cenderung di Level Ekspansif Source: (Foto/Instagram/@airlanggahartarto_official)

Ekonomi, gemasulawesi – Menurut laporan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan sektor manufaktur Indonesia masih cenderung ada di level ekspansif.

Menurut Menko Airlangga Hartarto, situasi tersebut terjadi di tengah melambatnya aktivitas manufaktur global.

Dalam keterangannya kemarin, 11 Mei 2024, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan PMI manufaktur Indonesia masih ada di atas 52,9, yang artinya RI masih lebih baik dibandingkan negara lain.

Baca Juga:
Optimalkan Hasil Pertanian, Bulog Bali Mulai Melakukan Penyerapan Beras Petani Lokal dengan Jumlah Besar

“Misalnya seperti Cina yang sekitar 51,4 dan Malaysia yang sekitar 49,0,” katanya.

Dia menambahkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih berada di level 5,11 persen year on year atau yoy di kuartal I tahun 2024.

Menurutnya, ini lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang berada di level 5,03 persen atau yoy.

Baca Juga:
Terjangkau Masyarakat, Bapanas Sebut Program GPM Bawang Merah Menjadi Komitmen Kehadiran Pemerintah dalam Menstabilkan Harga Pangan

Airlangga menerangkan sebesar 5,11 persen (yoy) relatif paling tinggi, dikarenakan Indonesia ada perayaan Idul Fitri dan juga ada Pemilu.

“Sehingga, biar bagaimanapun, Pemilu membuat konsumsi domestik meningkat,” ujarnya.

Dari sisi ketenagakerjaan, Airlangga Hartarto menyebutkan jumlah penduduk Indonesia yang bekerja bertambah sekitar 3,5 juta orang menjadi sekitar 142,18 juta orang.

Baca Juga:
Sebut Masih Cukup Terkendali, Mendagri Ingatkan Pemda untuk Mewaspadai Berbagai Faktor yang Dapat Memicu Kenaikan Inflasi

Mengenai jumlah pengangguran, dikatakan Menko Perekonomian juga berkurang hampir 800 ribu orang jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023 lalu menjadi sekitar 7,2 juta orang.

Airlangga menyampaikan untuk pekerja formal, secara persentase berada di angka 40,8 persen, yang berarti lebih tinggi dibandingkan bulan Februari 2023.

Airlangga juga menyatakan situasi geopolitik di tingkat global masih menunjukkan tren yang belum membaik hingga saat ini.

Baca Juga:
Masa Panen Raya Masih Berlangsung, Bapanas Meminta Bulog untuk Terus Memperkuat Perannya Sebagai Offtaker Hasil Panen Petani

Menurutnya, geopolitik perang Ukraina belum selesai, sementara di Timur Tengah terjadi perang antara Hamas dengan penjajah Israel.

“Ini juga masih ditambah dengan perang yang terjadi antara Iran dengan penjajah Israel,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga memaparkan jika kondisi pertumbuhan ekonomi di Eropa juga cenderung masih rendah di tengah periode setelah pandemi Covid 19.

Baca Juga:
Telah Ditetapkan Menjadi Program Prioritas oleh Jokowi, Prabowo dan Gibran Akan Melanjutkan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika

Dia melanjutkan jika Prancis sebentar lagi mengadakan Pemilu, yang kemungkinan juga kanan.

Airlangga Hartarto menuturkan jika kondisi ekonomi Jerman juga sedang tidak baik-baik saja menegaskan situasi tersebut yang harus diwaspadai. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Melalui Digitalisasi Sektor Ekonomi Prioritas, Airlangga Sebut Indonesia Fokus Mewujudkan Ekosistem Usaha yang Produktif dan Bernilai Tinggi

Menko Perekonomian menyebutkan Indonesia fokus untuk mewujudkan ekosistem usaha yang produktif dan juga bernilai tinggi.

Naik 43 Persen Secara Tahunan, Nilai Impor Sayuran Indonesia dari Cina pada Bulan Maret 2024 Dilaporkan Sekitar 79,4 Juta USD

Dilaporkan jika nilai impor sayuran Indonesia dari Cina meningkat sekitar 43 persen secara tahunan sebanyak 79,4 juta USD.

Mengenai Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, Airlangga Sebut Indonesia Relatif Fundamental Cukup Bagus dan Lebih Baik Dibandingkan Negara Lain

Menko Perekonomian mengungkapkan jika mengenai pelemahan nilai tukar rupiah, Indonesia lebih baik dibandingkan dengan negara yang lain.

Memasuki Panen Raya, Menteri Pertanian Harap Bulog Segera Menyerap Produksi Jagung dalam Negeri agar Harga Tidak Jatuh

Menteri Pertanian mengharapkan Bulog untuk segera menyerap produksi jagung dalam negeri agar harga jagung tidak jatuh.

Konflik Iran dengan Penjajah Israel, Menteri Keuangan Sebut Situasi Global Sekarang Pasti Akan Berdampak pada Perekonomian Indonesia

Menteri Keuangan menyampaikan jika situasi global yang terjadi sekarang ini pasti akan memberikan dampak pada perekonomian Indonesia.

Berita Terkini

wave

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.

KPK Telusuri Dugaan Penyembunyian Aset oleh Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer

KPK menyelidiki dugaan penyembunyian aset oleh Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.


See All
; ;