Ekonomi, gemasulawesi – Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa melalui digitalisasi sektor ekonomi prioritas, Indonesia fokus mewujudkan ekosistem usaha yang produktif, bernilai tambah tinggi dan juga maju.
Menurut Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, hal tersebut meliputi fokus khusus pada pemberdayaan UMKM dan juga start up atau perusahan rintisan teknologi dan keamanan siber yang lebih kuat.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan jika untuk mempersiapkan ekosistem tersebut di masa mendatang, Indonesia sekarang ini memperkuat komitmennya terhadap penelitian dan pengembangan yang komprehensif.
“Selain itu, Indonesia juga memperkuat komitmennya terhadap inovasi teknologi,” katanya.
Dalam keterangannya kemarin, 23 April 2024, Menko Airlangga menyatakan jika pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pengembangan ekonomi digital sebagai pilar strategis transformasi Indonesia.
Airlangga Hartarto menuturkan jika pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan Buku Putih tentang Pembangunan Ekonomi Digital 2030.
Menurutnya, itu adalah strategi multipihak, yang dimulai dari institusi, asosiasi, akademisi hingga industri yang bertujuan untuk menentukan arah perjalanan digital masa depan.
Airlangga menyampaikan jika Indonesia juga melakukan kerja sama untuk membangun inklusi keuangan yang dilakukan dengan menjalin kemitraan dengan otoritas yang terkait.
“Tujuannya adalah memberikan akses yang lebih baik terhadap layanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Menko Perekonomian juga menyatakan untuk mendukung semua upaya tersebut, pemerintah Indonesia juga telah menyempurnakan regulasi, kebijakan dan juga tata kelola untuk memastikan ekonomi digital yang sehat dan juga adil.
“Ini dilakukan dengan upaya keamanan nasional dan perlindungan konsumen,” ucapnya.
Sedangkan pada aspek SDM, Airlangga menuturkan Indonesia memanfaatkan inovasi digital dengan mengembangkan program Kartu Prakerja yang disebutkannya merupakan platform G to P atau government to people.
Mengenai program Kartu Prakerja, Airlangga Hartarto menerangkan jika program tersebut adalah program pengembangan kompetensi kerja yang bertujuan meningkatkan kompetensi kerja dan juga kewirausahaan.
“Saat pandemi Covid 19 yang lalu, program Kartu Prakerja memiliki misi ganda, yakni untuk mengamankan daya beli masyarakat yang terkena dampak pandemi dan juga untuk meningkatkan kompetensi masyarakat,” paparnya. (*/Mey)