Bali, gemasulawesi - Perkelahian antar warga Batak yang terjadi di kawasan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali belakangan ini menjadi sorotan.
Kejadian perkelahian antar warga Batak ini mendadak viral setelah video pertengkaran tersebut tersebar luas di media sosial.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram @koranbaliexpress pada Rabu, 29 Mei 2024, terlihat botol minuman keras (Miras) digunakan sebagai senjata untuk memukul salah satu peserta perkelahian.
Menurut informasi yang diberikan oleh Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana, kejadian ini bermula dari candaan yang saling sindir di antara para ‘beach boy’ sebutan bagi pekerja pantai yang biasanya menawarkan jasa dan dagangan kepada wisatawan.
Namun, candaan tersebut berubah menjadi serius dan berujung pada aksi kekerasan akibat pengaruh alkohol.
"Awalnya mereka hanya bercanda, saling sindir satu sama lain. Namun, karena pengaruh alkohol, situasinya menjadi tidak terkendali dan berakhir dengan perkelahian," ujar Komang Alit.
Perkelahian tersebut segera dilerai oleh Satgas Pantai dan Jagabaya Kuta.
Mereka bertindak cepat untuk menghentikan aksi kekerasan sebelum situasi semakin memburuk. Berkat tindakan cepat dari petugas keamanan pantai, perkelahian tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan cedera serius.
"Satgas Pantai dan Jagabaya Kuta berhasil meredakan situasi dengan cepat dan memastikan tidak ada korban yang terluka parah," tambah Komang Alit.
Pengaruh minuman keras memang sering kali menjadi pemicu konflik yang awalnya sepele. Alkohol dapat mempengaruhi emosi dan perilaku seseorang, membuat mereka lebih mudah tersulut emosi dan melakukan tindakan agresif.
Dalam kasus ini, apa yang awalnya hanya sebuah candaan berubah menjadi konflik serius karena semua pihak yang terlibat berada di bawah pengaruh alkohol.
Setelah kejadian tersebut, pihak keamanan pantai dan pihak berwenang setempat melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Mereka mencoba mengumpulkan informasi dan keterangan dari saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian.
Pihak berwenang juga mengingatkan kepada para wisatawan dan pekerja pantai untuk selalu menjaga ketertiban dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan yang dapat memicu tindakan kekerasan.
Pantai Kuta, sebagai salah satu destinasi wisata populer di Bali, sering kali menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang.
Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk saling menjaga sikap dan perilaku demi menjaga citra positif kawasan wisata ini. Kejadian seperti ini bisa mencoreng reputasi Pantai Kuta dan mengurangi daya tariknya di mata wisatawan.
Bendesa Adat Kuta, Komang Alit Ardana, mengajak semua pihak, baik warga lokal maupun wisatawan, untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam mengonsumsi minuman keras.
"Mari kita jaga bersama ketertiban dan keamanan di Pantai Kuta. Hindari perilaku yang dapat memicu konflik dan selalu waspada terhadap pengaruh minuman keras," pesannya. (*/Shofia)