Bandung, gemasulawesi – Menurut laporan, sehari menjelang Idul Fitri, jalur selatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, mengalami kepadatan kendaraan hingga sekitar 4 kilometer.
Laporan yang sama menyampaikan jika kepadatan kendaraan pemudik di jalur Nagreg tersebut dimulai dari kawasan Cikaledong hingga Jalan Raya Nagreg, sejak pukul 01.30 WIB-02.45 WIB, pada hari Selasa, 9 April 2024.
Eric Alam Prabowo, yang merupakan Humas Pam Lebaran Dishub Kabupaten Bandung, menyatakan jika volume kendaraan di Nagreg pada H-1 Lebaran menyebabkan kepadatan kendaraan hingga 4 kilometer.
Menurutnya, sempat terjadi kemacetan kendaraan di sekitar Nagreg, dimana kendaraan telah mencapai Ma Ecot.
“Hal ini dikarenakan adanya peningkatan arus lalu lintas di Limbangan,” katanya.
Eric melanjutkan jika kepadatan kendaraan yang terjadi dapat diurai setelah pihak kepolisian menerapkan one-way di Limbangan.
Eric Alam Prabowo memaparkan jika kepadatan kendaraan dapat terurai dengan cepat, setelah diberlakukannya sistem one-way dari Cikaledong hingga dengan Limbangan.
Lebih lanjut, Eric menyatakan jika sejak pukul 00-03.00 WIB, kendaraan terpantau sangat padat dengan kendaraan yang melintas diprediksi sekitar 15.000 kendaraan.
Selain itu, Dirlantas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Sonny Irawan, menuturkan jika puncak arus mudik Idul Fitri 2024 di GT Kalikangkung telah terlewati pada hari Sabtu, tanggal 6 April 2024.
Sonny menyatakan jika sekitar 68.913 kendaraan yang melintas GT Kalikangkung dari arah Jakarta menuju ke Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Dari data tersebut, dapat kami simpulkan jika puncak arus mudik berada pada tanggal 6 April 2024, dengan lintasan per jamnya sekitar 4.015 kendaraan,” terangnya.
Sonny membeberkan jika kenaikan volume kendaraan di GT Kalikangkung akan berbanding lurus dengan data kendaraan di Tol Cikampek Utama.
Hal ini dikarenakan, menurut Sonny, sekitar 50 persen kendaraan yang masuk dari Tol Cikampek Utama atau Cikatama dipastikan akan keluar melalui Gerbang Tol Cikampek Utama.
Sonny juga mengungkapkan jika dia meyakini tidak akan terjadi puncak mudik Idul Fitri 2024 gelombang kedua di GT Kalikangkung. (*/Mey)