Putus Mata Rantai Istilah Senior dan Junior, Menhub Tunda Penerimaan Taruna Baru di STIP Jakarta Tahun 2024 Buntut Meninggalnya Putu Satria

Menhub Budi Karya Sumadi, menyatakan bahwa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tidak akan menerima mahasiswa baru pada tahun 2024. Source: Foto/Dok. STIP

Nasional, gemasulawesi - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah tegas dengan tidak menerima mahasiswa baru (maba) untuk Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tahun 2024.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap kasus kekerasan di STIP yang mengakibatkan satu taruna tingkat 1 tewas oleh senior, dengan adanya tersangka baru yang terus diselidiki.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan keprihatinan dan permohonan maaf kepada keluarga korban yang merupakan taruna STIP atas kejadian tersebut.

Di samping itu, Menhub juga mengumumkan beberapa langkah perbaikan yang akan dilakukan di STIP serta sekolah pelayaran lainnya yang berada di bawah naungan Kementerian Perhubungan.

Baca Juga:
Satreskrim Polres Talaud Berhasil Gagalkan Pencurian 135 Baterai PLTS Milik Pemda, Total Kerugian Aset Negara Capai Rp5,3 Miliar

Salah satu langkah pertama yang diambil adalah moratorium atau menunda penerimaan taruna baru di STIP untuk tahun 2024.

Hal ini bertujuan untuk memutus mata rantai tradisi senioritas dan junioritas di lingkungan STIP yang dianggap menjadi salah satu pemicu kasus kekerasan.

"Untuk sementara waktu, kami akan menerapkan moratorium di satu angkatan di mana tidak akan ada penerimaan mahasiswa baru. Tujuannya adalah untuk memutus tradisi yang kurang baik, sehingga tidak lagi ada istilah senior dan junior," ujar Menhub setelah mengunjungi keluarga Alm. Putu Satria Ananta Rustika di Klungkung, Bali.

Selain itu, akan dilakukan evaluasi pendidikan vokasi secara menyeluruh dengan mengoptimalkan laporan berbasis digital untuk mengurangi interaksi fisik.

Baca Juga:
Dipimpin Pj Sekda Sulsel, OPD Pemprov Sulawesi Selatan Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Terdampak Banjir dan Tanah Longsor

Pengasuh taruna juga akan ditingkatkan kualitasnya, dan interaksi antar-angkatan akan dipisahkan serta atribut seragam akan dihilangkan.

"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa kekerasan di STIP Jakarta. Ini merupakan duka yang mendalam dan menjadi pemicu bagi kami untuk melakukan perubahan. Kami berkomitmen untuk melakukan pembaruan dalam pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Perhubungan," ujar Menhub.

Menhub juga berkomitmen untuk melakukan pembenahan di sekolah-sekolah lain di bawah Kemenhub, termasuk mengubah kurikulum yang lebih menekankan pada soft skills dan kemampuan interpersonal yang akan mendukung lulusan dalam dunia kerja di bidang kelautan dan pelayaran.

Dalam jangka panjang, rencana ini akan diterapkan secara menyeluruh pada sekolah-sekolah kedinasan di bawah Kemenhub.

Baca Juga:
Mengintip Kekayaan Seni Nusantara di Museum Gubug Wayang Mojokerto dengan Warisan Budaya yang Memukau

Selain itu, ada upaya konkret dalam hal penanganan kasus kekerasan tersebut.

Polisi telah menetapkan tersangka atas kasus tersebut dan sedang melakukan pengembangan lebih lanjut.

Proses penyidikan melibatkan banyak saksi dan analisis forensik terhadap barang bukti seperti pakaian korban dan rekaman CCTV. (*/Shofia)

Bagikan: