Atasi Perubahan, Menteri Keuangan Sebut Mekanisme Blended Finance yang Inovatif Dapat Menjadi Solusi untuk Meningkatkan Program Iklim

Ket. Foto: Menteri Keuangan Menyatakan Mekanisme Blended Finance yang Inovatif Dapat Menjadi Solusi untuk Meningkatkan Program Iklim Source: (Foto/Instagram/@smindrawati)

Nasional, gemasulawesi – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan mekanisme blended finance yang inovatif dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan program dan juga proyek iklim.

Hal tersebut, menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, bertujuan untuk mengatasi perubahan iklim.

Dalam keterangannya kemarin, 8 Mei 2024, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kebijakan ADB atau Asian Development Bank juga harus selaras dengan kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi perubahan iklim sambil terus mendukung tujuan pembangunan negara-negara yang berkembang.

Baca Juga:
Melalui Edukasi dan Layanan Pengaturan Jarak Kelahiran Anak, BKKBN Sebut Bidan Memiliki Peran Penting dalam Menciptakan Bonus Demografi

Menkeu menerangkan perubahan iklim dapat menyebabkan masalah yang lebih serius dan juga sering terjadi di masa depan.

“Sebagian besar negara yang merupakan anggota ADB adalah bagian dari negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim,” ujarnya.

Dia menegaskan berkaitan dengan perubahan iklim, publik harus lebih peduli untuk mengatasinya secara serius.

Baca Juga:
Penting untuk Penyaluran Bantuan, Menteri Sosial Sebut Verifikasi DTKS Diperbarui Setiap Bulan agar Tidak Terjadi Penyimpangan Data

“Pada tahun 2023 lalu, suhu global melebihi 1,45 derajat Celsius, yang diketahui diatas suhu pra-industri,” terangnya.

Dia menambahkan pada pekan lalu, sejumlah negara yang berada di Asia Selatan dan Asia Tenggara dilanda gelombang panas.

Menurut Menteri Keuangan, kondisi yang seperti itu menunjukkan diperlukan tindakan yang segera dan tegas untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan bumi untuk generasi masa depan.

Baca Juga:
Harap Konten yang Disampaikan Mendidik, Wapres Meminta Upaya Mengejar Rating Harus Diiringi dengan Peningkatan Kualitas Muatan Siar

“Keterbatasan anggaran adalah salah satu tantangan dalam mengatasi perubahan iklim dikarenakan di saat yang bersamaan, alokasi dana juga diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Sri Mulyani menekankan Indonesia mendukung ADB untuk mengalokasikan lebih banyak transfer pendapatan bersih ke ADF atau Asian Development Fund.

Diketahui jika ADB telah menunjukkan komitmennya untuk menyediakan pembiayaan iklim yang senilai 100 miliar dolar AS untuk negara-negara berkembang yang menjadi anggotanya untuk periode tahun 2019 hingga 2030.

Baca Juga:
Bongkar Kasus Manipulasi Data Email dengan Total Kerugian Capai Rp32 Miliar, Bareskrim Polri Tangkap 5 Tersangka, Ini Modus Operandi Pelaku

Disebutkan bahwa blended finance adalah skema pembiayaan yang mengkombinasikan berbagai sumber pendanaan untuk suatu proyek, seperti anggaran pemerintah, donor dan swasta.

Selain itu, ADB dan juga para donor, yang termasuk Indonesia, menyetujui penambahan dana sebesar 5 miliar dolarAS untuk ADF 14 dan TASF 8 yang merupakan milik ADB. (*/Mey)

Bagikan: