Nasional, gemasulawesi – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama atau Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan jika kegiatan Pesantren Ramadhan yang diadakan secara nasional bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak balita.
Lebih lanjut, Khofifah Indar Parawansa memaparkan jika kegiatan Pesantren Ramadhan yang hanya diadakan di beberapa titik tersebut diharapkan membuat anak-anak dapat terbangun dengan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan.
Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan jika harapan lainnya adalah anak-anak tersebut dapat menjadi bibit-bibit, dimana mereka dapat menjaga bangsa Indonesia melalui perspektif keberagaman.
“Dalam Pesantren Ramadhan yang digelar di bulan puasa lalu, diadakan juga lomba lingkup nasional dan menghasilkan 10 pemenang yang terpilih,” katanya.
Khofifah menyampaikan dari sekian banyaknya peserta yang ikut berpartisipasi, terdapat peserta yang berasal dari Bali, Bulungan dan juga Kalimantan Utara.
Dalam keterangannya kemarin, 4 Mei 2024, Khofifah menyatakan Muslimat NU mendapatkan amanah untuk mengelola TK, PAUD dan RA.
“Muslimat NU selama ini telah mengurus 16.350 TPQ, 9.800 TK dan RA dan 6.800 PAUD,” ujarnya.
Sedangkan mengenai sektor pendidikan formal, menurut Muslimat NU telah banyak berkutat di level pendidikan anak usia dini.
Khofifah memaparkan untuk sektor pendidikan informal, Muslimat NU melakukannya melalu BLK atau balai latihan kerja.
Menurutnya, untuk sekarang ini, BLK Muslimat NU ada 11.
“BLK inilah yang mengintroduksi banyak program untuk dapat membantu pemberdayaan ekonomi perempuan,” tuturnya.
Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh insan pendidikan di Jawa Timur untuk menyambut peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh di hari Kamis, 2 Mei 2024.
Khofifah menuturkan jika itu sejalan dengan tema Hari Pendidikan Nasional tahun 2024, yakni ‘Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar’.
“Tema yang diambil tersebut sangat relevan dan semakin menguatkan apa yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara,” terangnya.
Khofifah Indar Parawansa juga meyakini jika konsep Merdeka Belajar akan mampu mencetak generasi masa depan bangsa yang tanggap dalam menjawab tantangan zaman nantinya. (*/Mey)