Kabar Pembelian Jet Tempur Mirage Bekas, Yusril Ihza Mahendra Sebut Merupakan Hoaks Terbesar Jelang Pemilu

Ket. Foto: Mengenai Kabar Pembelian Pesawat Jet Tempur Mirage Bekas, Yusril Ihza Mahendra Menyatakan Jika Itu Merupakan Hoaks Paling Besar Menjelang Pemilu Source: (Foto/Instagram/@yusrilihzamhd)

Nasional, gemasulawesi – Mengenai kabar jika Prabowo Subianto terlibat dengan dugaan korupsi dan juga penyuapan dalam pembelian jet tempur Mirage bekas yang dilakukan dengan pemerintah Qatar, Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan jika itu hoaks.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, kabar tersebut adalah hoaks paling besar yang dilakukan media menjelang Pemilu yang akan dilakukan pekan depan.

Yusril Ihza Mahendra menegaskan jika berita hoaks tersebut adalah pembusukan politik yang dilakukan menjelang voting day.

Baca Juga:
Sebut sedang Tunggu Hasil Putusan Sidang Ayah Fredy Pratama, Polri Tegaskan Akan Jadi Jalan Masuk untuk Lakukan Investigasi Bersama

Sebelumnya, sebuah media asing menyebutkan jika Prabowo Subianto terkait dengan dugaan korupsi dan juga penyuapan senilai 55,4 juta USD dalam pembelian pesawat jet tempur jenis Mirage bekas.

Uang hasil korupsi tersebut dikabarkan menjadi modal untuk Prabowo Subianto maju ke Pemilu 2024 sebagai capres.

“Untuk pembelian pesawat bekas tersebut tidak pernah dilakukan dikarenakan anggaran negara yang terbatas,” ujarnya.

Baca Juga:
Libur Panjang, 14200 Penumpang Diperkirakan Akan Berangkat dari Stasiun Pasar Senen Jakarta pada Hari Jumat

Yusril menerangkan bahwa meskipun perjanjian tersebut telah sama-sama disepakati, namun, pemerintah RI tidak pernah membelinya.

Dia juga menambahkan jika pemerintah Indonesia tidak pernah mendapatkan penalti karena pembatalan pembelian pesawat.

“Saat itu, pemerintah Qatar memang menginginkan RI membelinya secara tunai, namun, RI ingin membeli pesawat dengan menggunakan cara kredit,” terangnya.

Baca Juga:
Tiket Ludes Terjual Karena Libur Panjang, Jumlah Penumpang Kereta Api di Jember Meningkat Dibandingkan Hari Biasa

Yusril Ihza Mahendra menuturkan oleh sebab itu, pemerintah RI memilih untuk menggunakan agen perusahaan yang berasal dari Republik Ceko.

“Namun, karena anggaran yang dimiliki terbatas, melakukan pembelian pesawat jet tempur bekas dengan cara kredit juga pada akhirnya tidak jadi untuk dilakukan,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan investigasi yang dilakukan oleh badan anti korupsi Uni Eropa kepada Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan, dia juga menegaskan tidak pernah ada pemeriksaan yang dilakukan kepada Prabowo Subianto.

Baca Juga:
Proses Penyelidikan Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo Masih Berlanjut, KPK Sebut Akan Terus Memanggil Beberapa Saksi

Yusril menyatakan jika investigasi tersebut memang ada, maka pihak agen dari Republik Ceko dan juga pihak Qatar akan terlebih dahulu diinvestigasi.

“Namun, hal itu tidak pernah terjadi,” ucapnya.

Dia menekankan jika media yang memberitakannya bukanlah media yang memiliki kredibilitas.

Baca Juga:
Jadwal Ulang Pemeriksaan Bupati Sidoarjo, KPK Yakini Keterangannya Dapat Membuat Terang Kasus

“Pemberitaannya juga tidak dapat dipercaya,” tandasnya. (*/Mey)

Bagikan: