Nasional, gemasulawesi – Dengan ditemukan mayat anak perempuan tanpa organ di Kebun Sawit Bangka Barat ayah Hafizah merasa janggal atas kematian anaknya.
Pada hari Kamis, 09 Maret 2023 kemarin mayat anak perempuan tanpa organ di Kebun Sawit Bangka Barat ditemukan oleh Tim SAR setelah dinyatakan hilang selama 5 hari.
Mayat tersebut dalam kondisi yang mengenaskan dengan wajah dan kepala sudah susah dikenali serta kaki dan tangan yang masih terikat.
Semua orang bertanya-tanya siapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.
Hal yang tak terduga ternyata pelaku pembunuhan tersebut adalah tetangga dari mayat anak perempuan tanpa organ bernama Hafizah yang berusia 8 tahun.
Fakta tersebut membuat orang kembali miris melihatnya apalagi menurut penuturan dari ayah Hafizah sendiri, pelaku sebutlah nama Taichan karena ia masih di bawah umur jadi digunakan nama samaran tersebut dianggap keluarga oleh para keluarga korban.
Hafizah menganggap pelaku Taichan sebagai kakak begitu juga para orang tua korban juga menganggap pelaku Taichan sebagai bagian dari keluarga.
Setelah kasus penculikan, pembunuhan, mutilasi dilakukan oleh pelaku Taichan serta pernyataan Taichan yang terasa sudah diskenariokan membuat beberapa kalangan curiga tidak hanya pihak kepolisian saja.
Bagaimana tidak dengan motif pelaku Taichan yang meminta uang tebusan 100 juta kepada ayah korban namun Hafizah menurut dokter di Rumah Sakit Depati Amir sudah meninggal 1 hari sebelum meminta uang tersebut.
Ayah korban juga merasa ada begitu banyak kejanggalan dan tidak sinkron dengan motif pelaku karena anaknya Hafizah ditemukan sudah tidak ada organ vital-nya.
Berbagai pertanyaan dalam benak ayah korban.
“Janggalan ya kami pertanyakan sekarang ini di mana letak organ tubuh anak saya. Apa dimakan hewan buas, ditanam, dibuang, atau buat persugihan sejenis ritual” Kata Ayah korban.
Sampai sekarang ini organ vital tersebut masih tidak ditemukan apalagi pelaku adalah pelaku tunggal dan anak masih di bawah umur, pihak kepolisian terus menggali informasi dari pelaku. (*/Wulandari)
Baca: PLTU Krisis Pasokan Batu Bara, Komisi VI DPR RI Minta PLN Diaudit
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News