Nasional, gemasulawesi – Enam pabrik singkong Kasesa berhenti beroperasi di Bangka Belitung menjadi perhatian yang sangat serius bagi pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal ini yang menjadi penyebabnya enam pabrik singkong Kasesa berhenti beroperasi di Bangka Belitung dikarenakan produktivitas komoditi menurun.
Para petani yang menanam singkong merasa kapok karena harga singkong tidak menggiurkan inilah yang membuat enam pabrik singkong Kasesa berhenti beroperasi di Bangka Belitung.
Baca: Resep Makanan Kekinian untuk Jualan Dijamin Untung Banyak
Terdapat ada enam pabrik singkong Kasesa yang sudah tersebar di empat kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Satu pabrik singkong Kasesa berada di Kabupaten Bangka Tengah, satu pabrik berada di Kabupaten Bangka Selatan, tiga pabrik berada di Kabupaten Bangka/Bangka Induk, satu pabrik berada di Kabupaten Belitung Timur.
Para petani penanam singkong yang ada di seluruh Kepulauan Bangka Belitung kompak untuk tidak menanam singkong alhasil pabrik berhenti beroperasi.
Baca: Resep Getuk Magelang Yang Super Legit
Menurunnya produktivitas dari komoditi inilah menarik perhatian khusus bagi Pemerintah dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan atau disingkat DPKP.
Kepala DPKP yaitu Edi Romdhoni mengatakan bahwa para petani saat ini kurang tertarik untuk menanam singkong karena harga yang tidak sebanding atau tidak sesuai yang ditawarkan oleh pabrik singkong Kasesa.
Hal yang membuat miris adalah harga singkong yang ditawarkan oleh pabrik Kasesa pernah sampai di angka Rp. 400 per-kilogram di tahun 2020 lalu.
Baca: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Pertanian Tingkatan Produktivitas
Kepala DPKP juga mengungkapkan data bahwa terdapat 1.500 hektar tanah yang ditanamkan singkong pada tahun 2021 namun semakin hari pekerjaan petani yang menanamkan singkong semakin menurun.
Saat ini pihak dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sedang berusaha untuk mencarikan solusi dari masalah yang terjadi di pabrik singkong Kasesa.
Rencananya pemerintah dari DPKP akan mengumpulkan para pengelola pabrik dan para petani dengan mengundang mereka terkait menetapkan mana harga yang baik di antara kedua belah pihak tersebut.
Baca: Porang Komoditi Ekspor Indonesia Diminati Pasar Eropa
Kenapa singkong Kasesa menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah DPKP?
Hal ini dikarenakan kelebihan singkong Kasesa ini bisa menggantikan tepung terigu dan prospek singkong Kasesa ini sangat menjamin dan bagus.
Dengan adanya singkong Kasesa bisa mengurangi produksi dari kebutuhan akan tepung terigu yang bahan baku tepung terigu ini berasal dari luar Indonesia.
Baca: Mendag Lutfi Bersama Kapolri Tinjau Pabrik Migor
Selain itu kelebihan dari tepung singkong ini atau disebut Mocaf dikarenakan tepung ini mempunyai nilai AKG atau Angka Kecukupan Gizi lebih tinggi jika dibandingkan dengan tepung terigu biasanya.
Selain digunakan sebagai bahan tepung, singkong ini bisa digunakan berbagai macam produk seperti makanan pokok.
Kepala DPKP mengatakan hal yang bisa dilakukan oleh pemerintah dan pabrik adalah menjaga kestabilitas harga sehingga mampu membuat para petani mulai tertarik kembali untuk menanam singkong.
Karena yang membuat ketidaktertarikan para petani yang ingin menanam singkong biaya produksi dengan harga jual yang ditawarkan oleh pabrik tidak sesuai atau tidak sepadan dengan yang diharapkan. (*/Wulandari)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News