Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 4 Mei 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk beberapa wilayah di Jawa Timur.
Keputusan ini diambil karena adanya kondisi cuaca ekstrem yang berdampak pada beberapa wilayah di Jawa Timur tersebut.
Wilayah-wilayah di Jawa Timur yang terkena dampak cuaca ekstrem tersebut meliputi Nganjuk, Ponorogo, Lumajang, Lamongan, Madiun, Magetan, Pacitan, Trenggalek, Blitar, dan Kediri.
Pada pagi hari, kondisi cuaca di seluruh wilayah Jawa Timur terpantau cerah dan berawan.
Baca juga: Surabaya Diprediksi Cerah Sepanjang Hari, Simak Prakiraan Cuaca Jawa Timur pada 17 April 2023
Namun pada siang hari, sebagian besar wilayah terpantau cerah berawan, hanya wilayah yang tercantum dalam daftar tersebut yang mengalami hujan.
Wilayah-wilayah yang terkena dampak hujan pada siang hari meliputi Tulunngagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Magetan, Lumajang, Laongan, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Bondowoso, Bojonegoro, dan Bangkalan.
Pada malam hari, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Jawa Timur terpantau cerah dan berawan, hanya beberapa wilayah yang masih mengalami hujan.
Wilayah-wilayah yang masih mengalami hujan pada malam hari meliputi Jember, Kabupaten Madiun, Kabupaten Probolinggo, Kota Madiun, dan Ponorogo.
Baca juga: Surabaya Menyambut Pagi dengan Langit Cerah, Inilah Prakiraan Cuaca Jawa Timur pada 15 April 2023
Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG ini penting untuk diikuti oleh masyarakat yang tinggal di wilayah yang terkena dampak cuaca ekstrem.
Dampak cuaca ekstrem dapat berupa banjir, longsor, angin kencang, dan lain sebagainya yang dapat mengakibatkan kerusakan dan bahkan kehilangan nyawa.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk selalu waspada dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat jika terjadi cuaca ekstrem.
Selain itu, peringatan dini ini juga memberikan informasi penting bagi para petani dan nelayan yang tergantung pada kondisi cuaca untuk kegiatan sehari-hari mereka.
Petani dan nelayan dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapi cuaca ekstrem, seperti mengurangi aktivitas di lautan atau mengamankan hasil panen mereka dari bahaya banjir dan longsor.
Peringatan dini dari BMKG ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya memantau kondisi cuaca dan selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat cuaca ekstrem.
Kita harus selalu waspada dan berhati-hati agar terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi akibat cuaca yang tidak menentu. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News