LBP Siap Mengundurkan Diri Jika Terbukti Mengambil Untung Bisnis PCR

<p>Dok: Kemenko Marves</p>
Dok: Kemenko Marves

Nasional, gemasulawesi – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan  (LBP) siap mengundurkan diri jika terbukti menerima uang keuntungan dari bisnis tes polymerase chain reaction (PCR).

Luhut tak ambil pusing terkait urusan pekerjaan jika ia mundur dari Kabinet Indonesia Maju. Ia mengaku memiliki banyak pekerjaan di luar pemerintahan.

Baca juga: Wajib Tes PCR Masuk Sulteng Berlaku 28 September 2020

“Ya, kalau saya terima duitnya saya resign, gampang aja. Gitu aja repot, gitu aja repot,” kata Luhut Jumat 12 November 2021.
“Saya siap, kalau memang saya salah saya resign, banyak kerjaan saya di luar kok,” katanya.
Diketahui, Luhut dituding terlibat dalam bisnis PCR. Luhut disebut mendirikan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), salah satu perusahaan penyedia jasa tes Covid-19. Perusahaan Luhut, PT Toba Sejahtera juga disebut memiliki sejumlah saham di perusahaan itu.

Baca juga:  Ini Respon Luhut Terkait Tudingan Bisnis Tes PCR

Luhut mengaku menanamkan modal ke PT GSI namun bukan untuk mengambil keuntungan. Perusahaan itu, kata Luhut, dibangun bersama sejumlah pengusaha besar lainnya sebagai proyek kemanusiaan di masa pandemi.

Luhut mengklaim ia dan rekan-rekannya mendirikan perusahaan itu untuk membantu tes PCR lebih murah dan bisa 5.000 sampel dalam satu hari.
“Kalau ke GSI itu saya naruh duit memang, tapi tidak dalam konteks untuk ambil untung,” kata Luhut.

Baca juga: Buntut Isu Bisnis PCR, Luhut dan Erick Thohir Dilaporkan ke KPK

Luhut menyatakan ia tidak memiliki konflik kepentingan dalam bisnis tes PCR dengan posisinya sebagai pejabat yang bertanggung jawab dalam penanganan pandemi covid-19 di Jawa-Bali.
Ia menyatakan keputusan-keputusannya mengenai kebijakan PPKM Jawa-Bali tidak memuat kepentingan bisnis PCR. Sebab, semua kebijakan tersebut harus diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Luhut menegaskan tidak terdapat keuntungan yang mengalir ke kantong pribadinya maupun perusahaannya, PT Toba Sejahtera, dan pemilik saham lainnya di PT GSI.

“Jadi nggak ada (keuntungan), enggak ada sama sekali, nol,” ujarnya.

“Cek aja, audit aja,” tambahnya.
Sebelumnya, eks Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto menyebut sejumlah menteri pemerintahan Presiden Joko Widodo terlibat bisnis tes PCR. Menurutnya, para menteri itu terafiliasi dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), penyedia jasa tes Covid-19.

Baca Juga: Permen PPKS Belum Pernah Dibahas di Komisi X DPR RI

Edy menyebut perusahaan itu didirikan oleh sejumlah perusahaan besar. Menurutnya, Luhut terlibat lewat PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtra, anak PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Selain itu, ada nama Menteri BUMN Erick Thohir. Edy mengaitkan Erick dengan Yayasan Adaro Bangun Negeri yang berkaitan dengan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menyebut ini sebagai tudingan tendensius. Pasalnya GSI yang hanya melakukan tes 700 ribu dari 28,4 juta atau 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia.

Luhut dan Erick sudah dilaporkan ke KPK terkait hal ini. KPK juga menegaskan akan menindakalanjutinya. (**)

Baca juga: Insentif Belum Cair, Banyak Tenaga Kesehatan Undur Diri

Sumber: cnnindonesia.com

...

Tags

Artikel Terkait

wave

Sirkuit Mandalika Lombok Diresmikan Presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 12 November 2021.

Luhut Sebut Akan Audit LSM Dan NGO di Indonesia

Dinilai sebarkan data tidak benar Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan akan audit Seluruh LSM dan NGO di Indonesia.

KPPU Cium Ada Pemain Besar Terlibat Bisnis PCR

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mencium adanya pemain besar yang terlibat dalam bisnis tes PCR. dugaan persaingan bisnis tidak sehat.

Sempurnakan RUU HKPD, Perlu Masukan dari Pemerintah Daerah

Dalam rangka melakukan sempurnakan penyusunan RUU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD)

Puan Maharani Dikritik Susi Pudjiastuti Tanam Padi Saat Hujan

Puan Maharani menanam padi di area persawahan Sendangmulyo, Sleman, Yogyakarta saat hujan mendapat kritikan dari Susi Pudjiastuti.

Berita Terkini

wave

Purbaya Yudhi Sadewa Pastikan Kebijakan Fiskal Berlanjut Tanpa Perombakan Radikal

Menteri Keuangan baru, Purbaya, janji lanjutkan kebijakan fiskal Sri Mulyani dengan fokus optimalisasi dan stabilitas ekonomi.

Prasetyo Hadi Bantah Reshuffle Kabinet Prabowo Bermotif Singkirkan Menteri Era Jokowi

Prasetyo Hadi tegaskan reshuffle kabinet tak bermuatan politis, Prabowo lantik sejumlah pejabat baru termasuk Menteri Keuangan dan BP2MI.

Penjarahan Senjata dan Penyerangan Polsek di Jakarta Timur, 14 Tersangka Diamankan

Polisi ungkap penjarahan senjata di Polsek Matraman. Empat belas tersangka ditangkap terkait serangan dan perusakan kantor polisi.

Nadiem Makarim Bantah Terlibat Kasus Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Nadiem membantah keterlibatan korupsi Google Cloud, sementara KPK dan Kejaksaan Agung terus lakukan penyelidikan terkait kasus berbeda.

Mantan Wali Kota Cirebon Ditetapkan Tersangka Korupsi Proyek Gedung Setda

Nashrudin Azis ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembangunan gedung Setda Cirebon, dengan kerugian negara Rp26 miliar.


See All
; ;