Nasional, gemasulawesi - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa baru di Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker).
Selain itu, Kemnaker juga fokus memperkuat mutu pendidikan yang diberikan, agar lulusan Polteknaker memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.
Langkah lain yang turut ditekankan adalah peningkatan akreditasi kampus menuju predikat unggul, seiring dengan semakin ketatnya persaingan tahun ini.
Tahun ini, proses seleksi mahasiswa baru Polteknaker diikuti oleh sekitar 20 ribu pendaftar.
Baca Juga:
Menkumham Tegaskan Royalti Bebas untuk Pengunjung, Fokus pada Pembenahan Tata Kelola
Namun, dari ribuan peserta tersebut, hanya 180 orang yang berhasil melewati proses seleksi dan diterima.
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Cris Kuntadi, memberikan keterangan di Jakarta pada Minggu.
Dalam penyampaiannya, ia menyinggung perjalanan Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) yang tergolong masih muda.
Meskipun baru berdiri selama delapan tahun, keberadaan kampus tersebut sudah cukup menonjol.
Baca Juga:
Harapan Terakhir PSU Papua: Wamendagri dan KPU Pastikan Kelancaran Proses
Polteknaker kini dikenal luas sebagai perguruan tinggi vokasi yang berhasil mencetak lulusan dengan mutu yang baik.
Ia menegaskan, “Faktor usia yang relatif baru justru membuka kesempatan besar untuk merancang sistem pendidikan yang lebih modern, efisien, serta mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan.”
Salah satu langkah penting yang akan ditempuh adalah membuka kelas mandiri di luar skema pembiayaan pemerintah.
Kebijakan ini ditujukan agar semakin banyak calon mahasiswa berpotensi yang sebelumnya terkendala kuota bisa memperoleh kesempatan belajar.
Baca Juga:
Polri Operasikan SPPG Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Berbagai Wilayah
Cris menekankan, “Mereka yang diterima di Polteknaker adalah individu terpilih. Karena itu, setiap mahasiswa harus sungguh-sungguh. Jika hanya hadir, duduk, lalu tertidur, saya pastikan hasilnya tidak akan baik.”
Untuk menjamin kualitas lulusan, pihak kampus akan memperketat aturan akademik.
Mahasiswa yang dianggap tidak menunjukkan keseriusan dalam belajar bisa saja dikeluarkan sejak awal masa studi.
Bahkan, ada wacana untuk menerapkan biaya ganti rugi bagi mahasiswa yang memutuskan keluar di tengah jalan.
Baca Juga:
Vonis Diperberat, Budi Sylvana Divonis 4 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi APD COVID-19
Langkah ini dipandang penting agar dana negara benar-benar dimanfaatkan secara tepat, sekaligus memastikan lulusan yang dihasilkan memiliki mutu tinggi.
Tingkat penyerapan kerja lulusan Polteknaker tercatat sangat tinggi, yakni antara 70 hingga 95 persen, bahkan ada yang sudah bekerja sebelum diwisuda.
Prestasi ini membuat persaingan masuk ke kampus tersebut semakin ketat dari tahun ke tahun.
Ke depan, Polteknaker berambisi meningkatkan status akreditasi dari predikat “Baik” menuju “Unggul” dengan pengakuan bertaraf internasional.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Tetapkan Tunjangan Khusus untuk Dokter di Daerah Terpencil Melalui Perpres 81/2025
Upaya pengembangan yang disiapkan mencakup penyusunan kurikulum berorientasi global, penerapan sistem tata kelola berstandar dunia, pembukaan kelas dengan pengantar bahasa Inggris, hingga menjaring mahasiswa asing dari negara-negara ASEAN maupun kawasan sekitarnya.
Cris menyampaikan, “Delapan tahun perjalanan Polteknaker adalah bagian dari warisan bersama. Nilai ini bukan hanya milik institusi, melainkan juga setiap orang yang pernah terlibat di dalamnya. Harapan saya, setiap mahasiswa bisa meninggalkan catatan prestasi yang membanggakan.”
Di sisi lain, Direktur Polteknaker, Yoki Yulizar, menegaskan bahwa Sidang Senat Terbuka kali ini menjadi momen penting untuk memperkuat persatuan seluruh civitas akademika.
Ia menambahkan, “Peringatan ini tidak sekadar acara seremonial, melainkan pengingat bahwa langkah ke depan membutuhkan kebersamaan dan komitmen dari semua pihak.”
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan SKB Baru Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Libur Nasional Tambahan
Yoki menegaskan bahwa Polteknaker berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan sejalan dengan visi besar yang diusung kampus, sekaligus mendapat dukungan penuh dari Kementerian Ketenagakerjaan. (*/Zahra)