Transaksi Belanja Online Naik, Airlangga: Daya Beli Masyarakat Tetap Kuat di Tengah Tantangan Ekonomi

Para menteri Kabinet Merah Putih turut hadir dalam konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025.
Para menteri Kabinet Merah Putih turut hadir dalam konferensi pers terkait pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2025. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Nasional, gemasulawesi - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa tren peningkatan transaksi belanja daring mencerminkan kondisi daya beli masyarakat yang tetap kuat.

Menurutnya, lonjakan aktivitas pembelian secara online menjadi indikasi bahwa konsumsi masyarakat tidak mengalami pelemahan, meskipun di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Airlangga menyampaikan di Jakarta pada Selasa bahwa berdasarkan informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS), aktivitas transaksi di platform ritel daring dan marketplace menunjukkan tren positif.

Ia menjelaskan bahwa pada kuartal kedua tahun 2025, terjadi peningkatan signifikan dalam transaksi belanja online dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Baca Juga:
Gempa Kamchatka Rusia Tahun 2025 dan Kesiapan Indonesia dalam Menghadapi Bencana

Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), pertumbuhan transaksi tersebut tercatat mencapai 7,55 persen, mencerminkan geliat konsumsi masyarakat di ranah digital.

Airlangga menyebutkan bahwa sektor retail dan marketplace mengalami pertumbuhan sebesar 7,55 persen secara kuartalan.

Peningkatan ini sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat mencapai 5,12 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal II tahun 2025.

Namun, ia tidak merinci jumlah pasti transaksi yang terjadi pada kuartal pertama maupun kedua tahun ini.

Baca Juga:
Rupiah Menguat Ditopang Pertumbuhan Ekonomi dan Melemahnya Dolar AS

Meski demikian, Airlangga mengungkapkan bahwa total transaksi belanja daring sepanjang 2024 mencapai 3,24 miliar kali, meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang hanya sebesar 80 juta transaksi.

Lonjakan transaksi tersebut, menurutnya, terutama didorong oleh meningkatnya pembelian produk perawatan diri dan kosmetik, serta produk kebutuhan rumah tangga dan perkantoran.

Nilai transaksi untuk kategori personal care dan kosmetik pada tahun lalu tercatat sebesar Rp67,6 triliun, tumbuh 16,95 persen secara tahunan.

Sementara itu, nilai transaksi untuk produk rumah tangga dan kantor mencapai Rp72,8 triliun, atau melonjak 29,38 persen yoy.

Baca Juga:
Vonis Diperberat, Budi Sylvana Divonis 4 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi APD COVID-19

Airlangga menilai bahwa data tersebut mencerminkan adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang kini lebih memilih berbelanja melalui platform digital.

“Kita bisa lihat sendiri, arah konsumsi masyarakat sudah bergeser ke online shopping,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pertumbuhan kinerja keuangan tiga perusahaan ritel besar di Indonesia selama semester pertama 2025.

Ketiganya adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang menangani brand internasional seperti SOGO dan ZARA, serta PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang mengelola Sports Station hingga Kidz Station.

Baca Juga:
Kemenkes Berencana Terapkan Rapor Kesehatan ala Skandinavia bagi Siswa Indonesia

Dalam periode tersebut, pendapatan dan laba bersih ketiga perusahaan tersebut mencatat pertumbuhan positif.

AMRT tumbuh 7,76 persen untuk pendapatan dan 4,99 persen untuk laba bersih secara yoy; MAPI tumbuh 8,72 persen dan 6,85 persen; sedangkan MAPA tumbuh lebih tinggi lagi, yakni 11,51 persen untuk pendapatan dan 12,87 persen untuk laba bersih.

Menanggapi isu soal lemahnya daya beli masyarakat yang belakangan ramai dibicarakan melalui istilah ‘Rohana’ (Rombongan Hanya Nanya) dan ‘Rojali’ (Rombongan Jarang Beli), Airlangga menegaskan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat.

“Kalau kita lihat dari data transaksi dan performa ritel, anggapan soal Rohana dan Rojali ini terlalu dibesar-besarkan. Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda,” ujarnya. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Rupiah Menguat Ditopang Pertumbuhan Ekonomi dan Melemahnya Dolar AS

Rupiah menguat berkat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 dan pelemahan dolar AS, didukung konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pemerintah Siapkan SKB Baru Tetapkan 18 Agustus 2025 sebagai Libur Nasional Tambahan

Pemerintah akan menetapkan 18 Agustus 2025 sebagai hari libur nasional tambahan untuk memperpanjang perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

KPK Ungkap Status Paspor Harun Masiku, Hasto Kristiyanto Sempat Jadi Tersangka dan Diberi Amnesti

KPK menjelaskan pencabutan paspor Harun Masiku, buronan kasus suap PAW, serta penetapan dan pembebasan Hasto Kristiyanto lewat amnesti.

Kemenhub Dorong Integrasi Transjakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk Kurangi Kemacetan

Kemenhub inisiasi integrasi Transjakarta ke Pelabuhan Tanjung Priok guna kurangi kemacetan, dorong efisiensi logistik, dukung transportasi

Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1–5,2 Persen di 2025, Didorong Konsumsi dan Investasi

Piter Abdullah memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh positif pada 2025, ditopang konsumsi rumah tangga, investasi, serta momentum Natal.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;