Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 5,1–5,2 Persen di 2025, Didorong Konsumsi dan Investasi

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah. Source: (Foto/ANTARA/Zahra)

Nasional, gemasulawesi - Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyampaikan prediksinya terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.

Ia memperkirakan perekonomian nasional akan mengalami peningkatan yang cukup positif sepanjang tahun tersebut.

Dalam proyeksinya, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada pada kisaran 5,1 persen hingga 5,2 persen.

Angka tersebut dihitung secara tahunan atau year on year (yoy), mencerminkan tren pertumbuhan ekonomi dari tahun sebelumnya.

Baca Juga:
Dewan Pers Tertibkan Media yang Menyalahgunakan Nama Lembaga Negara

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua tahun 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Saya optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa dijaga di atas 5,1 hingga 5,2 persen secara tahunan sepanjang 2025," ujar Piter saat menghadiri acara bertajuk "Menjawab Tantangan Perusahaan Menengah dalam Akses Pembiayaan Pasar Modal."

Ia memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berada di angka sekitar 5,1 persen secara tahunan pada triwulan ketiga tahun 2025.

Menurutnya, tren positif tersebut akan terus berlanjut memasuki triwulan keempat tahun 2025.

Baca Juga:
KPK Geledah Perusahaan Patungan RI-Jepang Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan LNG di Pertamina

Proyeksi itu didasarkan pada peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat yang biasanya terjadi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Mungkin pertumbuhan ekonomi di kuartal III bisa tembus lagi 5,1 persen year on year, masih di atas 5 persen," ujar Piter.

"Lalu di kuartal IV kemungkinan ada percepatan karena didorong libur Natal dan Tahun Baru," tambahnya.

Piter menilai bahwa tren pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi terus menguat apabila pola seperti yang tercatat pada kuartal II 2025 bisa berlanjut hingga akhir tahun.

Baca Juga:
Puluhan Warga Palestina Terluka dalam Penembakan Penjajah Israel yang Targetkan Berbagai Wilayah di Gaza

"Kalau tren pada kuartal II ini memang berlanjut, kekhawatiran kita soal pertumbuhan ekonomi di bawah lima persen bisa ditepis. Kita punya peluang tumbuh di atas lima persen kalau pola ini tetap terjaga," ujar Piter.

Ia juga menyinggung dampak kebijakan ekonomi yang diambil oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menurutnya turut memengaruhi arah pertumbuhan ekonomi di negeri itu, serta membawa efek lanjutan bagi perekonomian global, termasuk Indonesia

Meski ada kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Fed, Piter menilai berbagai kebijakan Trump tetap menjadi faktor penghambat yang bisa menekan pertumbuhan ekonomi Amerika, dan pada akhirnya juga berdampak pada situasi ekonomi dunia.

"Ekonomi AS yang membaik belum tentu ikut mendongkrak ekonomi global, karena masih ada hambatan-hambatan yang justru dipasang oleh Trump," jelas Piter.

Baca Juga:
Daftar 1.178 Narapidana Penerima Amnesti Diumumkan, Termasuk Hasto Kristiyanto dan Ongen

Sementara itu, Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni sebesar 54,25 persen atau berkontribusi 2,64 persen dari total pertumbuhan nasional sebesar 5,12 persen.

Ia menambahkan bahwa berbagai momen seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, Idul Adha, hingga libur sekolah turut mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, khususnya untuk sektor transportasi dan makanan.

Di sisi lain, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 2,06 persen, dengan peran terhadap PDB mencapai 27,83 persen.

Kenaikan PMTB tersebut tercatat sebesar 6,99 persen secara tahunan (yoy), yang ditopang oleh aktivitas investasi yang tetap aktif, terutama dalam sektor konstruksi. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Dewan Pers Tertibkan Media yang Menyalahgunakan Nama Lembaga Negara

Dewan Pers akan menertibkan media yang mencatut nama lembaga negara tanpa afiliasi resmi, demi mencegah kebingungan dan pelanggaran etika.

BGN Targetkan 75 Juta Penerima Program Makan Bergizi Gratis, Anggaran Tembus Rp76 Triliun

BGN mencatat penyerapan anggaran MBG capai Rp7,9 triliun dan menargetkan jangkauan 75 juta penerima manfaat hingga akhir 2025.

Vonis Diperberat, Budi Sylvana Divonis 4 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi APD COVID-19

Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memperberat hukuman Budi Sylvana akibat korupsi APD COVID-19 yang merugikan negara Rp319,69 miliar.

Presiden Prabowo Tetapkan Tunjangan Khusus untuk Dokter di Daerah Terpencil Melalui Perpres 81/2025

Presiden Prabowo mengesahkan tunjangan khusus bagi dokter di daerah terpencil sebagai bentuk penghargaan dan pemerataan layanan kesehatan.

Pemerintah Dorong Pembiayaan Mikro sebagai Solusi Hadapi Rentenir Perumahan

Menteri PKP Maruarar Sirait gencar promosikan pembiayaan mikro untuk melawan rentenir dan bantu rakyat miskin mendapat rumah layak huni.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;