Kunjungan Kenegaraan Prabowo ke Uni Eropa: Tonggak Baru Kemitraan Strategis Indonesia–UE

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Source: (kemlu.go.id)

Nasional, gemasulawesi - Pemerintah Indonesia menunjukkan kesungguhannya dalam mempererat kerja sama dengan Uni Eropa lewat sejumlah pertemuan penting yang berlangsung selama kunjungan resmi ke Brussel.

Rangkaian pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto saat melakukan lawatan kenegaraan ke Belgia.

Selama berada di Brussel, Presiden Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, serta Presiden Dewan Eropa, António Costa.

Diskusi antara para pemimpin ini menghasilkan sejumlah kesepakatan penting yang menjadi tonggak baru dalam hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa.

Baca Juga:
Politisi Partai Demokrat Pertanyakan Vonis Kasus Tom Lembong: Mengapa yang Memberi Perintah Tidak Dihukum?

Hasil dari pertemuan tersebut mencakup kemajuan kerja sama di berbagai sektor utama seperti ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan, serta penguatan kolaborasi multilateral yang lebih terbuka dan inklusif.

Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, di Gedung Berlaymont, Brussel, dalam rangkaian kunjungan kenegaraannya.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin mengumumkan pencapaian penting berupa kesepakatan politik untuk menuntaskan proses perundingan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Kesepakatan ini menandai langkah besar dalam penyelesaian negosiasi perjanjian ekonomi komprehensif yang telah berlangsung selama sepuluh tahun, dan kini telah memasuki tahap akhir sebelum disahkan.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Hancurkan Tanah Milik Warga Palestina di Kota Beit Ula di Sebelah Barat Hebron

"Ini hari yang bersejarah. Setelah melewati proses negosiasi selama satu dekade, kami akhirnya berhasil menyepakati bentuk kemitraan yang esensinya merupakan perjanjian perdagangan bebas," ujar Presiden Prabowo dalam konferensi pers bersama.

Ia menambahkan, kesepakatan ini mencerminkan tingginya rasa saling percaya dan membuka jalan bagi peluang besar di berbagai sektor strategis, seperti industri, pertanian, otomotif, dan layanan.

"Saya menyambut baik pencapaian ini karena perjanjian ini hadir di waktu yang tepat untuk mempererat kemitraan jangka panjang kita, yang dibangun atas dasar saling percaya, prinsip timbal balik, transparansi, dan nilai-nilai bersama," ujar Ursula von der Leyen.

Di luar sektor perdagangan, Presiden Prabowo turut menyoroti urgensi memperkuat kolaborasi antara Indonesia dan Uni Eropa di bidang pendidikan serta layanan kesehatan.

Baca Juga:
Respons KPK Soal Peluang Panggil Nadiem Makarim Terkait Dugaan Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Ia menilai bahwa hubungan sosial dan budaya antara masyarakat kedua kawasan sudah sangat erat dan perlu diperluas ke sektor strategis lainnya.

Sebagai contoh, Presiden menyebutkan bahwa setiap tahun ada sekitar delapan juta warga Indonesia yang bepergian ke Eropa, serta lebih dari tiga ribu pelajar Indonesia yang saat ini tengah menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas di Benua Biru.

Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar semakin banyak generasi muda Indonesia yang dapat melanjutkan pendidikan ke Eropa.

Ia juga membuka ruang bagi kehadiran lembaga pendidikan dan fasilitas kesehatan dari luar negeri untuk turut berperan dalam pembangunan Indonesia, sebagai bagian dari kerja sama global yang positif dan produktif.

Baca Juga:
BPBJ Terkesan Bebal, Tender Tiga Paket Konstruksi di Parigi Moutong Tahun 2025 Terindikasi Kuat Sarat Persekongkolan Tender

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan penerapan kebijakan visa cascade.

Kebijakan ini akan mempermudah warga negara Indonesia dalam mengakses wilayah Schengen.

Warga Indonesia yang telah dua kali mengunjungi Uni Eropa kini berhak memperoleh visa multi-entri Schengen, sehingga mobilitas untuk kepentingan pendidikan, bisnis, investasi, maupun interaksi antarmasyarakat akan semakin mudah.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa António Costa di Gedung Europa, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas dunia.

Baca Juga:
Pembaruan Besar PS5 Pro Diperkirakan Akan Hadir pada Mei 2026 Mendatang, Tepat Waktu untuk GTA 6

Ia menyampaikan bahwa saat ini dunia bergerak menuju sistem multipolar, yang menuntut kerja sama nyata dari kekuatan besar dunia untuk merawat perdamaian dan stabilitas global.

Presiden Prabowo menyampaikan bahwa ia melihat kawasan Eropa sebagai mitra utama dalam menciptakan dunia yang damai dan adil.

Ia meyakini bahwa kekayaan sumber daya strategis yang dimiliki Indonesia, ditambah dengan posisi penting Indonesia di kawasan ASEAN, menjadikan hubungan kedua belah pihak sangat strategis dan berdampak luas, baik secara ekonomi maupun geopolitik.

Sementara itu, Presiden Dewan Eropa António Costa menyatakan dukungannya terhadap program pembangunan nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

Baca Juga:
Minta Presiden Prabowo untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit, Umar Hasibuan: Dia Sudah 4 Tahun Jadi Kapolri

Ia juga mengapresiasi posisi Indonesia sebagai mitra utama Uni Eropa, pilar penting dalam ASEAN, serta demokrasi terbesar di Asia Tenggara yang semakin diperhitungkan dalam tataran global.

Di sela agenda kenegaraan di Belgia, Presiden Prabowo juga berkunjung ke Istana Laeken untuk melakukan pertemuan khusus dengan Raja Belgia, Raja Philippe.

Dalam suasana yang bersahabat dan hangat, keduanya menggelar pembicaraan empat mata, membahas berbagai hal strategis dalam upaya mempererat hubungan bilateral Indonesia–Belgia.

Usai pertemuan, Presiden Prabowo dilepas langsung oleh Raja Philippe untuk melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Prancis sebagai tamu kehormatan dalam perayaan Bastille Day.

Baca Juga:
Sejumlah Anak Palestina Mati Lemas Akibat Gas Air Mata selama Serangan Militer Penjajah Israel di Kota Taqou

Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga menyempatkan diri bertatap muka dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Brussel. Ratusan diaspora Indonesia terdiri dari pelajar, profesional, hingga keluarga yang telah lama menetap datang menyambut dengan penuh antusias.

Dalam suasana hangat dan penuh semangat, Presiden mendengarkan berbagai harapan agar hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa dapat memberikan dampak positif, termasuk perlindungan serta peningkatan kesejahteraan bagi WNI di luar negeri.

Kunjungan kenegaraan ini menegaskan komitmen kuat kedua pihak untuk terus memperkuat kemitraan strategis yang saling menghormati dan didasarkan pada kesetaraan.

Melalui capaian-capaian penting selama kunjungan ini, Indonesia dan Uni Eropa optimis melangkah bersama menuju masa depan global yang damai, inklusif, dan berkelanjutan. (*/Zahra)

...

Artikel Terkait

wave

Kolaborasi Sukses Wujudkan Sekolah Rakyat, Gus Ipul Puji Peran Cak Imin

MPLS tandai operasional Sekolah Rakyat, kolaborasi lintas kementerian sukses wujudkan pendidikan gratis untuk masyarakat miskin ekstrem.

ATR/BPN Dorong Evaluasi Internal untuk Pastikan Program Triwulan II 2025 Berjalan Optimal

Evaluasi Kinerja Triwulan II ATR/BPN tegaskan pentingnya komitmen, evaluasi internal, dan koordinasi unit pusat-daerah secara berkelanjutan.

Minta Presiden Prabowo untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit, Umar Hasibuan: Dia Sudah 4 Tahun Jadi Kapolri

Pegiat medsos, Umar Hasibuan meminta Prabowo mengganti Kapolri yang saat ini dijabat oleh Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.

Soroti Pertemuan Prabowo dan Jokowi di Solo, Said Didu Nilai Presiden RI Seperti Melapor ke Keluarga Jokowi

Pegiat medsos, Said Didu mengomentari pertemuan Presiden RI Prabowo Subianto dan mantan Presiden Joko Widodo di Solo

Politisi Partai Demokrat Pertanyakan Vonis Kasus Tom Lembong: Mengapa yang Memberi Perintah Tidak Dihukum?

Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman memberikan tanggapan terhadap vonis yang dijatuhkan hakim kepada Tom Lembong

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Menuju Pelaminan, Film Berskala Nasional Pertama yang Menggunakan Pendekatan Produksi Virtual

Film Menuju Pelaminan adalah film komedi romantis yang akan datang, yang menggunakan pendekatan produksi virtual

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.


See All
; ;