Soroti Anggaran Pemungutan Suara Ulang, Deddy Sitorus Singgung Kesiapan Kemendagri Hadapi Perulangan PSU Pilkada 2024

Potret politikus PDI Perjuangan, Deddy Sitorus yang menyoroti anggaran untuk PSU Pilkada 2024
Potret politikus PDI Perjuangan, Deddy Sitorus yang menyoroti anggaran untuk PSU Pilkada 2024 Source: (Foto/Instagram/@deddyyevrisitorus)

Nasional, gemasulawesi - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Deddy Sitorus, mengkritik rencana penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membiayai pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada.

Menurutnya, kebijakan ini berdampak besar pada pelayanan publik di daerah yang melakukan PSU.

"Saya hanya ingin bilang bahwa konsekuensinya adalah pelayanan kepada masyarakat," tegas Deddy Sitorus dalam rapat kerja bersama Menteri Dalam Negeri, KPU, Bawaslu, dan DKPP pada Senin, 10 Maret 2025.

Deddy juga menyoroti potensi terjadinya pemungutan suara ulang berulang kali di beberapa daerah tertentu.

Baca Juga:
Ketum Golkar Bahlil Beri Respons Begini usai Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi BJB

Hal ini, menurutnya, menjadi ancaman serius bagi keuangan daerah yang harus terus mengalokasikan anggaran demi membiayai proses PSU.

Jika hal ini terjadi, maka daerah yang berulang kali melaksanakan PSU akan semakin terbebani.

Deddy bahkan mencontohkan bahwa jika PSU harus dilakukan kembali di daerah seperti Papua, maka beban yang harus ditanggung akan semakin besar dan berpotensi menimbulkan masalah baru.

"Kemudian saya ingin mengingatkan bahwa ada potensi untuk gugatan ulang dan PSU-PSU pak, bisa satu kali, bisa dua kali, bisa tiga kali. Jadi tentu harus memperhitungkan memitigasi risiko itu, kalau provinsi Papua diulang lagi pak, misalnya, gawat kita," ujar Deddy.

Baca Juga:
Serukan Sri Mulyani Diganti, Dokter Tifa Jelaskan Dampak Buruk untuk Indonesia Jika Menkeu Tidak Segera Ganti

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komitmen penyelenggara pemilu dalam memastikan Pilkada berjalan secara jujur dan adil.

Jika pemilu diselenggarakan dengan baik, maka tidak perlu ada PSU yang menghabiskan anggaran yang seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat.

Ia juga menegaskan bahwa penyelenggaraan Pilkada bukan sekadar acara seremonial yang bisa diulang-ulang hanya karena kesalahan teknis yang seharusnya bisa diantisipasi sejak awal.

"Jadi saya kira ini dituntut komitmen kita untuk betul-betul menghadirkan pemilu yang demokratis, jurdil, bersih, ini saya kira jadi penting pak karena kita bicara uang rakyat, kita bicara pelayanan kepada publik, bukan EO event Pilkada, jangan kita membebani rakyat kita karena keteledoran pengawas," tegas Deddy.

Baca Juga:
Bantu Perbaiki Iklim Investasi di Indonesia, Polri Tegaskan akan Tindak Tegas Ormas yang Lakukan Aksi Premanisme

Deddy pun meminta agar tidak ada lagi PSU di masa mendatang.

Menurutnya, jika kesalahan dalam penyelenggaraan pemilu masih terjadi, maka tanggung jawab seharusnya berada pada pengawas pemilu, bukan dengan terus-menerus membebani anggaran daerah.

Ia juga meminta agar aparat keamanan memastikan tidak ada lagi PSU yang dilakukan tanpa alasan yang benar-benar mendesak.

"Jangan sampai ada PSU PSU lain, tolong disampaikan kepada TNI Polri, ya kalau Bawaslu tidak mampu menjaga semua teritori, tolong dipastikan enggak ada PSU-PSU an lagi pak, karena setiap PSU itu mengambil haknya rakyat pak, mengurangi pelayanan publik," katanya.

Baca Juga:
Jadi Terdakwa Tunggal di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Geisz Chalifah Yakin Tom Lembong Memang Ditarget

Dalam rapat yang sama, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan PSU Pilkada 2024 mencapai Rp719 miliar.

Dana ini diperuntukkan bagi berbagai sektor yang terlibat dalam pemungutan suara ulang, termasuk operasional KPU, pengawasan Bawaslu, serta pengamanan dari aparat keamanan seperti TNI dan Polri. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Ketum Golkar Bahlil Beri Respons Begini usai Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi BJB

Ketua Umum DPP Partai Goklar, Bahlil Lahadalia berikan tanggapan terkait KPK yang melakukan penggeledahan terhadap rumah Ridwan Kamil

Serukan Sri Mulyani Diganti, Dokter Tifa Jelaskan Dampak Buruk untuk Indonesia Jika Menkeu Tidak Segera Ganti

Pegiat medsos, Dokter Tifa serukan supaya Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani diganti, begini alasan Dokter Tifa menyerukan hal tersebut

Bantu Perbaiki Iklim Investasi di Indonesia, Polri Tegaskan akan Tindak Tegas Ormas yang Lakukan Aksi Premanisme

Polri menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan tindakan tegas terhadap ormas yang melakukan aksi premanisme di masyarakat

Jadi Terdakwa Tunggal di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Geisz Chalifah Yakin Tom Lembong Memang Ditarget

Geisz Chalifah meyakini bahwa mantan Menteri Perdagangan RI, Tom Lembong ditarget untuk berurusan dengan kasus korupsi impor gula

Politikus PDIP Permasalahkan Eks Kapolres Ngada yang Pakai Masker saat Konferensi Pers: Apa Masih Dapat Keistimewaan?

Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli ikut menyoroti mantan Kapolres Ngada yang terlibat kasus asusila dan narkoba baru-baru ini

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Laga Komedi Si Paling Aktor: Mengusung Konsep Unik Syuting di Dalam Syuting

Si Paling Aktor adalah film laga komedi yang mengusung konsep unik berupa syuting di dalam syuting, dan inilah sinopsisnya

Ada Oknum Pimpinan DPRD Disebut Bekingi Kades Sipayo Akibatkan Surat Bupati Jadi Teguran Ringan

Janggal surat teguran bupati Parigi Moutong hanya bersifat administratif disebut-sebut akibat adanya intervensi dari oknum pimpinan DPRD.

Aneh, Abaikan Potensi Pidana, Bupati Parigi Moutong Hanya Berikan Sanksi Administratif Surat Teguran Ringan pada Kades Sipayo

Surat teguran Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase untuk Kades Sipayo tersebut sama sekali tidak menyinggun terkait potensi sanksi pidana.

MRT Jakarta Kembali Layanan Penuh Rute Lebak Bulus-Bundaran HI Pasca Kerusuhan

MRT Jakarta kembali operasikan rute penuh setelah memastikan keamanan, meskipun Stasiun Istora Mandiri terdampak kerusakan akibat aksi.

Propam Polri Ungkap Identitas Anggota Brimob dalam Insiden Ojol Tewas, Tujuh Dinyatakan Langgar Etik

Polri ungkap identitas Brimob pengemudi rantis dalam insiden Affan. Tujuh anggota langgar etik, jalani penempatan khusus 20 hari.


See All
; ;