Nasional, gemasulawesi - Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Guntur Romli, baru-baru ini menyoroti penampilan mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja, saat menghadiri konferensi pers terkait kasus hukumnya.
AKBP Fajar diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus asusila serta narkoba, yang membuat publik Indonesia geger setelah kasusnya terungkap.
Saat ini, AKBP Fajar telah diamankan oleh pihak berwajib guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
Publik pun terus menyoroti perkembangan kasus ini, mengingat statusnya sebagai mantan pejabat kepolisian yang seharusnya menjadi contoh dalam penegakan hukum.
Dalam konferensi pers yang digelar untuk mengumumkan status hukumnya, AKBP Fajar tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye, seperti yang umumnya dikenakan oleh tersangka dalam kasus hukum.
Namun, yang menarik perhatian adalah penggunaan masker hitam yang menutupi sebagian besar wajahnya.
Hal ini pun memicu reaksi dari Guntur Romli.
Melalui cuitan di akun X resminya @GunRomli pada Sabtu, 15 Maret 2025, ia mempertanyakan mengapa seorang tersangka dalam kasus besar seperti ini masih diperbolehkan menggunakan masker dalam konferensi pers.
"Mengapa Penjahat ini saat diumumkan diperbolehkan memakai masker? Apa dia masih mendapat keistimewaan?" tulis Guntur dalam cuitannya, sambil mengunggah ulang foto dari konferensi pers tersebut.
Guntur tampak menyiratkan adanya dugaan perlakuan istimewa terhadap mantan Kapolres Ngada ini.
Ia menilai bahwa penggunaan masker dalam konferensi pers semacam ini dapat menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat.
Di media sosial, reaksi publik pun bermunculan. Banyak warganet yang ikut mempertanyakan alasan AKBP Fajar diperbolehkan menutupi sebagian wajahnya saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Sebagian warganet bahkan merasa bahwa tindakan tersebut bisa dianggap sebagai bentuk perlindungan yang tidak seharusnya diberikan kepada tersangka dalam kasus berat seperti ini.
Mereka menganggap bahwa seorang pelaku kejahatan, terutama dengan kasus yang melibatkan pelanggaran hukum serius, seharusnya tidak mendapatkan perlakuan berbeda dari tersangka lainnya.
"Buka aja tuh maskernya, percuma ga bisa menutupi kesalahannya." Tulis komentar dari akun @aut***.
Komentar tersebut mencerminkan sentimen banyak masyarakat yang menganggap bahwa tersangka dalam kasus ini seharusnya dihadirkan secara terbuka di hadapan publik tanpa ada upaya untuk menutupi identitasnya. (*/Risco)