Serukan Sri Mulyani Diganti, Dokter Tifa Jelaskan Dampak Buruk untuk Indonesia Jika Menkeu Tidak Segera Ganti

Potret Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani ketika mengikuti suatu rapat
Potret Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani ketika mengikuti suatu rapat Source: (Foto/Instagram/@smindrawati)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc atau yang lebih dikenal sebagai Dokter Tifa, baru-baru ini menyerukan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani diganti.

Pernyataan ini muncul setelah mencuatnya isu bahwa Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya, terutama setelah dirinya bertemu dengan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan pada Rabu, 12 Maret 2025.

Isu tersebut dengan cepat menjadi perbincangan hangat di media sosial dan menarik perhatian banyak pihak, termasuk Dokter Tifa yang secara terang-terangan mendukung pergantian Sri Mulyani.

Dalam cuitannya di akun X resminya pada Jumat, 14 Maret 2025, ia menyampaikan pendapat bahwa jika Sri Mulyani diganti, maka akan terjadi reshuffle besar-besaran di kabinet pemerintahan Prabowo.

Baca Juga:
Bantu Perbaiki Iklim Investasi di Indonesia, Polri Tegaskan akan Tindak Tegas Ormas yang Lakukan Aksi Premanisme

Selain itu, Dokter Tifa juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi ekonomi Indonesia. 

Menurutnya, apabila Sri Mulyani tetap menjabat dan reshuffle tidak dilakukan, nilai tukar rupiah bisa semakin melemah hingga mencapai Rp 18.000 sampai Rp 20.000 per dolar AS.

Ia juga memprediksi bahwa dalam skenario tersebut, akan terjadi gerakan demo mahasiswa yang meluas seperti yang pernah terjadi pada 1998.

"Jika Sri Mulyani diganti, reshuffle besar-besaran akan terjadi. Kalau tidak diganti, dan tidak terjadi reshuffle besar-besaran, maka The Fed akan terus menekan, sampai Rupiah terjun bebas sampai Rp 18,000- Rp 20,000. Di titik itu, gerakan Demo Mahasiswa bakal meluas sampai di level 1998," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya.

Baca Juga:
Jadi Terdakwa Tunggal di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Geisz Chalifah Yakin Tom Lembong Memang Ditarget

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan permintaan terbuka kepada Presiden Prabowo agar segera melakukan reshuffle kabinet tanpa pandang bulu.

Ia menilai bahwa langkah ini adalah satu-satunya opsi yang tersedia bagi Prabowo untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia.

"Menurut saya, dengan segala hormat kepada Bapak Presidenku @prabowo, Bapak tidak punya opsi, dan tidak perlu resisten juga untuk reshuffle segera jangan tebang pilih," lanjut cuitan Dokter Tifa.

Di sisi lain, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menepis isu yang menyebut bahwa Sri Mulyani akan mengundurkan diri.

Baca Juga:
Soroti Prabowo yang Berencana Bikin Penjara untuk Para Koruptor, Mahfud MD: Setuju Pak Presiden, Sikat

Menurutnya, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Sri Mulyani yang terjadi dalam acara buka puasa berlangsung dalam suasana keakraban.

Dasco menilai bahwa tidak ada indikasi kuat terkait pengunduran diri atau pergantian Sri Mulyani dari posisinya saat ini.

Selain itu, Dasco juga memastikan bahwa hingga saat ini belum ada rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh pemerintahan Prabowo.

"Saya sudah juga cek kepada pemerintah, belum ada rencana reshuffle, dan kalau kepada bu Sri Mulyani juga belum sempat," jelas Sufmi Dasco di Jakarta pada Jumat, 14 Maret 2025.

Baca Juga:
Soal Kecurangan Distribusi MinyaKita, Puan Maharani Desak Hukuman Berat bagi Pelaku Tingkat Bawah Maupun Atas

Dengan pernyataan ini, Dasco berusaha meredam spekulasi yang berkembang di publik mengenai kemungkinan pergantian Sri Mulyani.

Namun, di tengah bantahan tersebut, wacana reshuffle tetap menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan pengamat politik dan ekonomi yang masih menunggu kepastian dari pemerintah mengenai langkah yang akan diambil dalam menghadapi situasi ini. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Bantu Perbaiki Iklim Investasi di Indonesia, Polri Tegaskan akan Tindak Tegas Ormas yang Lakukan Aksi Premanisme

Polri menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan tindakan tegas terhadap ormas yang melakukan aksi premanisme di masyarakat

Jadi Terdakwa Tunggal di Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Geisz Chalifah Yakin Tom Lembong Memang Ditarget

Geisz Chalifah meyakini bahwa mantan Menteri Perdagangan RI, Tom Lembong ditarget untuk berurusan dengan kasus korupsi impor gula

Politikus PDIP Permasalahkan Eks Kapolres Ngada yang Pakai Masker saat Konferensi Pers: Apa Masih Dapat Keistimewaan?

Politikus PDI Perjuangan, Guntur Romli ikut menyoroti mantan Kapolres Ngada yang terlibat kasus asusila dan narkoba baru-baru ini

Soroti Prabowo yang Berencana Bikin Penjara untuk Para Koruptor, Mahfud MD: Setuju Pak Presiden, Sikat

Eks Menko Polhukam RI, Mahfud MD memberikan dukungan terhadap rencana Presiden Prabowo yang ingin bangun penjara khusus koruptor

Soal Kecurangan Distribusi MinyaKita, Puan Maharani Desak Hukuman Berat bagi Pelaku Tingkat Bawah Maupun Atas

Ketua DPR RI, Puan Maharani menyebut pihak yang terlibat dalam kecurangan distribusi MinyaKita harus dapat hukuman yang berat

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Laga Komedi Si Paling Aktor: Mengusung Konsep Unik Syuting di Dalam Syuting

Si Paling Aktor adalah film laga komedi yang mengusung konsep unik berupa syuting di dalam syuting, dan inilah sinopsisnya

Ada Oknum Pimpinan DPRD Disebut Bekingi Kades Sipayo Akibatkan Surat Bupati Jadi Teguran Ringan

Janggal surat teguran bupati Parigi Moutong hanya bersifat administratif disebut-sebut akibat adanya intervensi dari oknum pimpinan DPRD.

Aneh, Abaikan Potensi Pidana, Bupati Parigi Moutong Hanya Berikan Sanksi Administratif Surat Teguran Ringan pada Kades Sipayo

Surat teguran Bupati Parigi Moutong, Erwin Burase untuk Kades Sipayo tersebut sama sekali tidak menyinggun terkait potensi sanksi pidana.

MRT Jakarta Kembali Layanan Penuh Rute Lebak Bulus-Bundaran HI Pasca Kerusuhan

MRT Jakarta kembali operasikan rute penuh setelah memastikan keamanan, meskipun Stasiun Istora Mandiri terdampak kerusakan akibat aksi.

Propam Polri Ungkap Identitas Anggota Brimob dalam Insiden Ojol Tewas, Tujuh Dinyatakan Langgar Etik

Polri ungkap identitas Brimob pengemudi rantis dalam insiden Affan. Tujuh anggota langgar etik, jalani penempatan khusus 20 hari.


See All
; ;