Nasional, gemasulawesi – Menparekraf, Sandiaga Uno, menyatakan jika penyelenggaraan Solo Menari 2024, berdampak pada seni budaya yang ada di Solo dan geliat ekonomi.
Dalam keterangan resminya hari ini, 1 Mei 2024, Menparekraf, Sandiaga Uno, mengungkapkan jika untuk ke depannya diharapkan Solo dapat menjadi inspirasi seni budaya yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Selain itu, dikatakan Menparekraf, Sandiaga Uno, diharapkan juga jika semangan wisatawannya semakin meningkat.
Mengenai Solo Menari 2024, menurut Sandi, penyelenggarannya meneguhkan Solo sebagai Kota Kreatif UNESCO, yang juga merupakan satu-satunya di dunia.
Lebih lanjut, harapan lainnya yang diutarakan oleh Sandi adalah Solo dapat lebih banyak menyelenggarakan kegiatan budaya lainnya.
Diketahui jika ajang Solo Menari 2024 diadakan di 3 titik lokasi yang ada di Solo, yakni Balai Kota, Taman Sriwedari dan Solo Safari.
Solo Menari dilaporkan menampilkan pesona tari kontemporer dan juga tradisional dalam sebuah pertunjukan yang spektakuler.
Pembukaan Solo Menari 2024 di Taman Sriwedari, Solo, juga menampillan tarian kolosal dari 200 penari yang masing-masing memerankan karakter binatang.
Di sisi lain, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Aryo Widyandoko, menyampaikan jika para pelaku seni dan juga para pekerja seni yang ada di Solo, perlu untuk menjaga semangat dan kualitas kegiatan di tahun-tahun yang akan datang agar dapat menggelorakan semangat tari di Surakarta.
“Selain itu, juga untuk di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Menurut Aryo, dengan ajang Solo Menari yang sekarang telah masuk ke dalam kalender Karisma Event Nusantara, maka diharapkan akan menjadi gelora semangat tari di seluruh wilayah Indonesia.
Heru Mataya, yang merupakan Kreator Solo Menari, mengatakan jika ajang Solo Menari menjadi program yang berkelanjutan dengan berbagai langkah strategi.
“Yaitu dengan mengembangkan sistem Membership of Solo Menari dari sejumlah dan berbagai pihak, serta masyarakat umum dalam rangka menguatkan pendukung Solo Menari,” paparnya.
Heru melanjutkan kekayaan seni tari Indonesia harus terus dilestarikan dan juga dikembangkan oleh generasi muda serta agar tidak tergerus arus globalisasi. (*/Mey)